LAYAR NEWS, Makassar – Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto bersama Kapolrestabes Kombes Mokhamad Ngajib telah menandatangani dan mendeklarasikan “Makassar Bisa Tonji Tanpa Knalpot Brong”. Deklarasi ini menjadi upaya untuk bersosialisasi mengenai dampak merugikan dari knalpot bising tersebut.
Danny Pomanto juga menyiapkan Perwali untuk mengantisipasi keberadaan knalpot brong di Makassar. “Soal knalpot itu segera dilakukan dengan Perwali karena itu menyangkut ketertiban masyarakat,” katanya dilansir dari laman resmi Pemkot Makassar, Jumat, 12 Januari 2024.
Setelah Perwali, Perda bisa masuk dalam omnibus Perda yang menyangkut dengan perilaku masyarakat di kota ini. Danny mengaku selalu sampaikan kepada jajaran bahwa salah satu kelemahan mendasar di Makassar ialah perihal perhubungan. Makanya kini, ia pilih birokrat senior Zainal Ibrahim yang menjabat sebagai Kadishub Makassar.
Dengan tugas utamanya adalah pembenahan SDM, kapasitas, skil dan pengetahuan juga infrastrukturnya. Termasuk membangun ekosistem rambu-rambu di lorong-lorong sehingga masyarakat dapat belajar terutama anak-anak. “Saya harap ini rutin dan menjadi forum tetap kita,” harap Danny.
Sementara itu, Kapolrestabes Makassar Kombes Mokhamad Ngajib mengatakan monumen atau ikon knalpot brong itu sementara dibuat di dekat Pos Polisi Fly Over. Uniknya, pembuatan tugu itu menggunakan bahan dari knalpot yang disita. “Monumen itu terbuat dari knalpot yang kita sita. Jadi ada sebanyak 5.300-an knalpot itu,” ujar Ngajib.
Dia menambahkan, lalu lintas di Kota Makassar perlu kajian lebih jauh lantaran perkembangan pesat transportasi terjadi di Makassar. Meski begitu infrastruktur transportasi di Makassar kian hari kian bagus sehingga mampu mengantisipasi hambatan berlalu lintas.