LAYAR.NEWS, Makassar — Latihan Gabungan Urban SAR 2024 resmi digelar di Kantor Bupati Maros dan gedung eks PDAM Maros mulai 2 hingga 3 Oktober 2024. Tujuan utamanya, meningkatkan kesiapsiagaan dan koordinasi antar instansi dalam penanganan urban SAR.
Latihan ini melibatkan 20 personel dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Makassar serta 50 peserta dari berbagai instansi dan potensi SAR lainnya.
Andi Sultan, selaku ketua panitia menyatakan bahwa latihan ini meliputi berbagai materi penting, seperti: Substansi Basarnas yang memberikan pemahaman mendalam tentang peran dan fungsi Basarnas dalam operasi SAR, serta tanggap darurat saat bencana dengan membekali peserta dengan langkah-langkah yang harus dilakukan segera setelah bencana terjadi.
“Diharapkan nantinya peserta akan memperoleh peningkatan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan bidang SAR, sehingga menghasilkan sumber daya manusia yang profesional dan mampu memahami standar operasional dalam pelaksanaan operasi sar khususnya urban SAR,” kata Andi Sultan dalam siaran pers yang diterima, Rabu, 2 Oktober 2024.
Andi Sultan menambahkan bahwa dalam kegiatan ini ada materi pembelajaran mengenai manajemen posko. Dimana peserta dilatih untuk mengelola posko bencana, termasuk pengaturan logistik, komunikasi antarinstansi, dan koordinasi selama penanganan bencana.
“Manajemen posko adalah salah satu hal yang penting agar seluruh pihak yang terlibat dapat bekerja secara terpadu dalam menghadapi situasi darurat,” tambah Andi Sultan.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Makassar, Muhammad Arif Anwar, menyatakan bahwa latihan ini penting untuk memperkuat sinergi antar instansi yang terlibat dalam operasi SAR.
“Latihan ini adalah bagian dari upaya kami untuk memastikan semua pihak mampu merespons kondisi musibah bencana alam dengan cepat, tepat, dan terkoordinasi. Kesiapsiagaan adalah kunci dalam penanganan bencana,” ujar Arif yang bertindak pula sebagai penanggung jawab kegiatan.
Selain itu, dalam latihan tersebut juga digunakan peralatan canggih seperti drone pengintai, teknologi komunikasi darurat, dan kendaraan penyelamat khusus untuk membantu proses pencarian dan evakuasi korban.
Secara garis besar dampak dari latihan gabungan ini diharapkan bahwa peserta dapat meningkatkan kemampuan teknis dan koordinasi semua peserta, sehingga mereka dapat merespons bencana secara lebih efektif.
Selain itu, latihan ini juga menjadi ajang bagi instansi yang terlibat untuk mengevaluasi dan memperbaiki prosedur yang ada, guna meningkatkan kesiapan dalam menghadapi bencana di masa mendatang.
Adapun peserta yang akan mengikuti kegiatan ini yaitu BPBD Kabupaten Maros, Dinas Sosial Kabupaten Maros, Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulsel, Kodim 1422 Maros, Polres Maros, PMI Kabupaten Maros, RSUD Salewangan, Damkar Kabupaten Maros, Abudarda, TRC Tonasa, Kalla Rescue dan Rapi.