No menu items!
ADVERTISEMENT

Legislator Irwan Djafar Ajak Masyarakat Tingkatkan Kesadaran Diri Jaga Kebersihan

Promo

ADVERTISEMENT

LAYAR NESW, MAKASSAR – Anggota DPRD Kota Makassar, Irwan Djafar menyebut mengelola persampahan merupakan wujud dalam menjaga kebersihan sekitar dan lingkungan masyarakat.

Karena itu, menurut Irwan, pemerintah dan masyarakat harus berkolaborasi dalam menjaga lingkungan serta memberikan pelayanan terbaik dalam hal mengelola sampah.

Hal itu disampaikan Irwan Djafar saat menggelar sosialisasi penyebarluasan Perda nomor 4 tahun 2011 tantang Pengelolaan Sampah, di Hotel Grand Maleo Makassar, Rabu (19/07/2023).

ADVERTISEMENT

“Sampah ini bersifat retribusi, makanya dalam pengelolaannya harus betul-betul berjalan baik dan maksimal agar masyarakat merasakan manfaatnya,” ujarnya.

Legislator Fraksi Partai Nasdem ini mengatakan retribusi sampah yang dipungut dari masyarakat akan berdampak pada pembangunan wilayah masing-masing.

“Karena retribusi ini juga untuk pembangunan wilayah masing-masing, bahkan menjadikan penunjang pendapatan asli daerah di Kota Makassar,” katanya.

ADVERTISEMENT

Keterlibatan masyarakat juga, menurut Irwan, akan memberikan dorongan bagi pemerintah dalam mengelola dan menjaga lingkungan sekitar dalam hal pelayanan persampahan.

“Misalnya di Kecamatan Rappocini kalau ditarget 100 persen, maka saya katakan bisa lebih bahkan sampai 200 persen, karena Rappocini merupakan wilayah kontribusi persampahan yang terbaik di Makassar,” ungkap anggota Komisi A DPRD Makassar tersebut.

Sementara itu, Camat Rappocini, Aminuddin menjelaskan adanya aturan terkait sampah ini agar pengelolaan persampahan dapat dilaksanakan sesuai dengan aturan Perda.

ADVERTISEMENT

Saat ini, kata Aminuddin, tingkat sampah yang ada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tiap hari semakin meningkat, itu karena cara mengelolanya kurang maksimal.

“Karena kita tidak olah dari awal munculnya sampah di rumah tangga dan industri, karena pengelolaan sampah itu sendiri tergantung dari mana asalnya,” jelasnya.

Misalnya saja ada sampah organik atau sampah yang dapat diolah kembali menjadi bibit, kemudian juga ada sampah non-organik yang bisa menjadikan bahan daur ulang bernilai ekonomis.

“Jadi sampah di Makassar itu tergantung masyarakat kita semua, bagaimana cara memilih sampah-sampah agar tidak menghasilkan lebih banyak lagi di TPA Antang dengan cara mengelola atau daur ulang,” ungkapnya.

ADVERTISEMENT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!

ADVERTISEMENT

Terkini

Cara Pemerintah Stabilkan Harga Pangan di Makassar yang Melonjak Jelang Lebaran

Kelonjakan harga pangan atau kebutuhan pokok di Kota Makassar jelang hari raya Idulfitri,
ADVERTISEMENT

Populer

Berita Terkait

ADVERTISEMENT