Layar.news – Profesi sebagai driver ojek online (ojol) tidak membuatnya terhenti dalam menimba ilmu di perguruan tinggi. Tidak tanggung-tanggung, Ansar Sule tercatat sebagai mahasiswa pascasarjana aktif di tiga kampus berbeda sekaligus.
Diantaranya UIT (Universitas Indonesia Timur), Unifa (Universitas Fajar) dan Patriarta.
Dia tercatat mahasiswa S2 di UIT angkatan 2017 jurusan administrasi negara, saat ini proses akhir.
Lalu 2018 diterima di Pascasarjana UNIFA, jurusan Komunikasi Politik.
Terakhir, Sule sapaan akrabnya lanjut lagi S2 di Patria Artha angkatan 2019 jurusan manajemen.

Karena berkuliah di tiga kampus sekaligus inilah, maka Sule menjadi viral di jagat sosmed.
Bahkan telah diundang ke Jakarta oleh dua TV nasional, yakni Trans7 pada program Hitam Putih dan MNC TV program Jangan Baper.
Jika nanti selesai di tiga kampus tersebut, Sule mengaku masih ingin mengenyam pendidikan S2 di kampus lain.
“Ada niat lanjut S2 lagi, baru setelah itu ambil Doktor, semoga bisa,” harapnya.
Motivasi Untuk Membuktikan Diri
Dalam menjalani aktivitas perkuliahan selama ini, Sule mengaku tidak ada yang bertabrakan.
“Di Unifa kan Kamis dan Jumat, sementara Patria Artha Sabtu dan Minggu. Kalau di UIT sudah selesai kuliahnya sisa menunggu wisuda,” kata Sule, Selasa (28/1) 2020.
Untuk membiayai kuliah per semester di tiga kampusnya, pria kelahiran 13 Mei 1984 ini hanya menggantungkan di jalanan sebagai ojol.
“Kadang dapat Rp 60 ribu sampai Rp 130 ribu setiap hari. Uang itu saya simpan untuk keperluan hari hari dan biaya kuliah,” lanjut Sule.
Sule mengungkapkan dirinya termotivasi berkuliah untuk membuktikan kepada orang lain yang pernah mengejeknya.
“Saya mau buktikan bahwa jangan menilai orang dari penampilan dan hari ini. Dulu orang suka ejek saya dan tidak bisa lanjut sekolah karena tidak punya uang. Kata-kata itu yang saya tidak akan lupa,” kisahnya.
Ayahnya sudah meninggal dan ibunya kini di Kendari.Ia punya beberapa saudara di Makassar tapi sudah jarang komunikasi.
Untuk bertahan hidup di Makassar, ia pernah menjadi juru parkir, buruh bangunan, tukang cat, pelayan di rumah makan, pencabut rumput hingga jadi “Pak Ogah”.
Sule sempat mencari beasiswa ke pemerintah namun tidak berhasil.
Tidak ada cita-cita bahwa setelah kuliah mau jadi apa. Dia serahkan semua ke sang pecipta.
“Tidak ada motivasi lain-lain. Saya nikmati semua. Untuk menikah, saya juga serahkan sama pencipta,” tutur Sule.
Jalan terjal Sule juga berawal sejak SD, SMP dan SMA. Semua pendidikan itu harus dilewati dengan jalur paket.
Saat ini ia telah menjadi sosok inspirasi bagi bagi banyak orang. Buktinya TV nasional dan sejumlah media cetak dan online menjadikannya sosok inspiratif.
Baca juga:
- Kalman, Chef Pesona Makassar : Jadi Terbaik itu Tujuan Utama
- Gelar Seminar, Pascasarjana Unifa Imbau Mahasiswa Perkuat Literasi
- Mulai 31 Januari, Tarif Tol Ujung Pandang Naik, Ini Rinciannya
Ikuti kami: Ikuti kami: Facebook, Twitter