fbpx
No menu items!
ADVERTISEMENT

Matikan Kamera di Aplikasi Zoom Bisa Selamatkan Bumi, Kok Bisa?

Promo

ADVERTISEMENT

LAYAR.NEWS – Di tengah kondisi pandemi Covid-19, penggunaan Aplikasi Zoom meeting menjadi penting. Aplikasi meeting virtual ini ramai digunakan untuk kepentingan pertemuan rapat maupun proses belajar-mengajar dalam perkuliahan.

Menyalakan kamera Zoom meeting menjadi salah satu bagian terpenting, untuk memastikan produktivitas, terlebih saat rapat ataupun perkuliahan sedang berlangsung.

Namun, sebagian orang lebih memilih mematikan kamera Aplikasi Zoom saat pertemuan. Salah satu alasannya untuk menghemat paket data.

ADVERTISEMENT

Ternyata, bukan hanya menghemat data, mematikan kamera aplikasi Zoom juga dapat menyelamatkan dunia. Kok bisa?

Melansir dari Rumah123, menurut studi yang diterbitkan di Resources, Conservation & Recycling, mematikan kamera saat video call termasuk pada aplikasi Zoom diklaim dapat mengurangi emisi karbon sebanyak 96%.

Tak hanya sekadar menyalakan kamera saja, penelitian tersebut juga menunjukkan data untuk mengurangi emisi sebanyak 86% saat menonton streaming berkualitas SD, bukan HD.

ADVERTISEMENT

Studi lain oleh para peneliti Yale, Purdue, dan MIT mengamati dampak lingkungan dari penggunaan internet.

Baca juga:  Masih Mau Pakai WhatsApp GB? Siap-siap Diblokir

Dalam makalah ilmiahnya, penulis menyebutkan “Gaya hidup digital yang masif saat ini bermanfaat besar terhadap lingkungan, termasuk pengurangan emisi karbon dioksida terkait perjalanan. Namun, peningkatan penggunaan internet juga punya dampak tersembunyi terhadap lingkungan yang harus diungkap agar transisi ke ekonomi rendah karbon dan lebih hijau bisa berhasil”.

Penggunaan Internet Meningkat Saat Pandemi

Sebelum dunia menerapkan lockdown, jejak karbon internet sudah meningkat, terhitung sebesar 3,7% dari emisi gas rumah kaca.

ADVERTISEMENT

Konsumsi listrik menyumbang 1% permintaan energi global, lebih dari konsumsi nasional beberapa negara.

Sejak awal pandemi sebagian besar negara mengalami peningkatan penggunaan internet hingga 20%. Termasuk penggunaan aplikasi Zoom meeting.

Peneliti pun menganalogikan bahwa jejak karbon merujuk pada setiap gigabit data dalam banyak platform daring dari berbagai negara.

Adapun, platform video menghasilkan footprint yang lebih tinggi dan bervariasi antar negara sekalipun.

Studi tersebut menyarankan jika mematikan kamera saat menggunakan aplikasi Zoom meeting akan berkurang sampai 9,070 juta ton emisi karbon.

Baca juga:  Per 1 November, Whatsapp Blokir Deretan HP Ini

“Tindakan kecil seperti mematikan video selama rapat virtual, mengurangi kualitas layanan streaming, mengurangi waktu bermain game, membatasi waktu di media sosial, menghapus email dan konten yang tidak perlu di layanan penyimpanan berbasis cloud, atau berhenti berlangganan dari daftar email dapat secara signifikan mengurangi jejak lingkungan dari penggunaan internet,” kata mereka.

Itulah beberapa fakta mengenai mematikan kamera aplikasi Zoom meeting sebagai solusi dalam mengurangi emisi karbon, maupun menjadikan internet semakin produktif.

Bagaimana Internet Hasilkan Polusi?

Melansir dari Tirto, pada tahun 2019 Gartner melaporkan bahwa sebuah badan riset global menunjukkan, berselancar di dunia maya dalam setahun membutuhkan listrik sebesar 365 kWh (kilowatt-hours) dan menghasilkan karbon dioksida setara dengan mobil yang bepergian sejauh 1.400 kilometer.

Tiap melakukan satu pencarian via Google membutuhkan listrik sekitar 3,4 Wh, setara dengan pelepasan 0,8g karbon dioksida ke udara. Sementara mengirim atau menerima 20 surat elektronik, baik di Gmail maupun Yahoo Mail dalam setahun dapat menghasilkan karbon dioksida sama dengan perjalanan menggunakan mobil sejauh 1.000 kilometer.

Baca juga:  Lelang 5G Batal, Saham Emiten Telekomunikasi Anjlok

Selain itu, pencarian tunggal di Google menghasilkan 0,2g karbon dioksida. Menonton video di Youtube selama 10 menit menghasilkan 1g karbon dioksida. Lalu mengecek newsfeed facebook selama setahun menyebabkan 269g karbon dioksida lepas ke udara.

Dalam laporan Nature di tahun yang sama, secara menyeluruh dunia IT menyumbang 2 persen total emisi gas rumah kaca terkait konsumsi listrik yang sangat besar. Sementara laporan Greenpeace berjudul “Clicking Clean: Who Is Winning The Race To Build A Green Internet?” memaparkan, kerja IT menghabiskan listrik sebesar 1,817 miliar kWh.

Jumlah tersebut jauh lebih besar dibanding listrik yang dikonsumsi Jepang (921 miliar kWh), India (864 miliar kWh), Jerman (540 miliar kWh), hingga Korea Selatan (482 miliar kWh). Dan salah satu penyumbang emisi terbesar itu adalah data center atau pusat data.

ADVERTISEMENT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ADVERTISEMENT

Terkini

Anak Pengungsi Somalia di Makassar Boyong 2 Piala Ramadan Ceria, Lomba Adzan dan Tahfidz Al-Quran 

Anak pengungsi asing asal Somalia di Makassar memboyong 2 piala dalam lomba Ramadan Ceria yang digelar Rudenim Makassar.
ADVERTISEMENT

Populer

Berita Terkait

ADVERTISEMENT