fbpx
No menu items!
ADVERTISEMENT

Melihat Bagaimana Progres Penerapan VAR di Liga Indonesia

Promo

ADVERTISEMENT

LAYAR.NEWS, Jakarta — Penerapan Video Assistant Referee (VAR) di paruh musim BRI Liga 1 musim 2024-2025 telah menjadi salah satu sorotan dalam dinamika sepak bola nasional. 

Sebagai teknologi yang dirancang untuk meningkatkan keadilan dan akurasi keputusan wasit, VAR telah memberikan dampak signifikan, baik dalam meningkatkan kualitas pertandingan maupun memunculkan berbagai diskusi di kalangan pecinta sepak bola.

Hingga paruh musim ini, VAR telah diterapkan dalam 153 pertandingan, dengan total 642 insiden yang diperiksa. Rata-rata, terdapat 4,2 pemeriksaan per pertandingan, menunjukkan tingginya tingkat keterlibatan VAR dalam mendukung keputusan wasit di lapangan.

ADVERTISEMENT

Dilansir dalam siaran pers PT Liga Indonesia Baru (LIB), Jumat, 10 Januari 2025, secara rinci, berikut adalah statistik waktu yang dihabiskan untuk berbagai jenis pemeriksaan:

61,9 detik rata-rata waktu pemeriksaan VAR secara keseluruhan.

44,2 detik rata-rata waktu pemeriksaan untuk insiden gol.

ADVERTISEMENT

164,7 detik rata-rata waktu pemeriksaan untuk kartu merah.

60,2 detik rata-rata waktu pemeriksaan untuk insiden penalti.

Dari 66 on-field review (OFR) yang dilakukan, sebanyak 58 keputusan diubah, sementara 8 keputusan tetap tidak berubah. Selain itu, dari 576 pemeriksaan VAR tanpa OFR, sebanyak 556 keputusan dikonfirmasi, dan 20 keputusan diubah berdasarkan fakta-fakta yang ditinjau melalui VAR.

ADVERTISEMENT

Direktur Operasional PT Liga Indonesia Baru (LIB), Asep Saputra, memberikan pandangannya terkait penerapan VAR di BRI Liga 1 2024/25. Menurutnya, implementasi teknologi ini menunjukkan komitmen untuk membawa liga ke standar yang lebih tinggi. 

“VAR adalah wujud nyata dari upaya kami untuk menciptakan kompetisi yang lebih adil dan transparan. Statistik menunjukkan bahwa teknologi ini telah memberikan dampak signifikan dalam membantu wasit membuat keputusan yang lebih akurat,” ujar Asep Saputra.

Namun, ia juga mengakui bahwa penerapan VAR bukan tanpa tantangan. “Kami memahami bahwa ada kritik terkait waktu yang dihabiskan untuk beberapa pemeriksaan, terutama dalam kasus kartu merah yang membutuhkan waktu rata-rata lebih dari dua menit,” katanya.

“Tentu ini menjadi bagian evaluasi kami dan Komite Wasit sehingga terus dilakukan upaya perbaikan agar prosesnya bisa lebih cepat tanpa mengurangi akurasi,” tambahnya.

Salah satu keunggulan utama VAR adalah kemampuannya untuk meminimalkan kesalahan fatal yang dapat memengaruhi hasil pertandingan. 

Dalam 153 pertandingan paruh musim ini, VAR telah memastikan bahwa keputusan-keputusan krusial seperti gol, penalti, dan kartu merah didasarkan pada bukti visual yang jelas.

Sebagai contoh, dalam beberapa pertandingan penting, VAR berhasil mengidentifikasi insiden yang luput dari pengamatan wasit, seperti pelanggaran dalam kotak penalti atau gol yang tidak sah karena offside. 

Hal ini tidak hanya membantu tim mendapatkan keadilan, tetapi juga meningkatkan kepercayaan publik terhadap integritas kompetisi.

Meskipun memiliki banyak manfaat, VAR juga menghadapi sejumlah kritik, terutama terkait waktu pemeriksaan yang dianggap mengganggu alur pertandingan. Rata-rata waktu pemeriksaan 61,9 detik mungkin terlihat singkat, tetapi dalam konteks pertandingan yang intens, ini dapat menjadi momen yang terasa lama bagi pemain dan penonton.

Asep menanggapi kritik ini dengan bijak. “Kami terus berkomunikasi dengan semua pihak, termasuk wasit dan pelatih, untuk memastikan bahwa VAR digunakan secara optimal,” ujarnya.

“Kami juga menerima masukan dari para suporter karena mereka adalah bagian penting dari sepak bola. Fokus kami adalah bagaimana teknologi ini dapat terus berkembang untuk mendukung kompetisi yang lebih baik,” katanya.

Penerapan VAR di BRI Liga 1 2024/25 telah membawa perubahan signifikan dalam dinamika pertandingan, baik dari segi kualitas maupun transparansi. 

Meskipun masih ada tantangan yang harus dihadapi, upaya untuk terus menyempurnakan teknologi ini menunjukkan komitmen yang kuat dari LIB dalam menghadirkan kompetisi sepak bola yang lebih baik.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Asep, “Sepak bola adalah tentang keadilan dan emosi. Dengan adanya VAR, kami ingin memastikan bahwa emosi itu lahir dari keadilan di lapangan.”

ADVERTISEMENT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!

ADVERTISEMENT

Terkini

Kukuhkan PW-APRI Sulsel, Ali Yafid: Saya Mau Sterilkan Kemenag dari KKN

LAYAR.NEWS, Makassar — Kepala Kanwil Kemenag Sulsel, Ali Yafid menegaskan akan mensterilkan lingkungan kerjanya dari praktik Kolusi, Korupsi dan...
ADVERTISEMENT

Populer

Berita Terkait

ADVERTISEMENT