LAYAR NEWS, Makassar – Ombak yang ganas menghantam pantai, membawa pasir dan mengikis daratan. Abrasi pantai menjadi ancaman bagi permukiman dan infrastruktur di pesisir. Salah satu solusi untuk mengatasinya adalah dengan membangun tanggul pemecah ombak.
Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan tanggul pemecah ombak atau lebih dikenal dengan istilah breakwater? Dilansir dari akun resmi Instagram Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, DJPL KSOP Utama Makassar, Rabu, 6 Maret 2024, Breakwater adalah prasarana yang dibangun untuk memecahkan ombak atau gelombang.
“Dengan menyerap sebagian energi gelombang digunakan untuk mengendalikan abrasi yang menggerus garis pantai dan untuk menenangkan gelombang di pelabuhan sehingga kapal dapat merapat di pelabuhan dengan lebih mudah dan cepat,” tulis pesan edukasi DJPL KSOP Utama Makassar.
Secara umum breakwater memiliki beberapa fungsi pokok. Pertama, berfungsi sebagai kolam pelindung perairan pelabuhan yang terletak di belakangnya, dari serangan gelombang yang dapat mengakibatkan terganggunya aktivitas di perairan, pelabuhan baik pada pasang, badai maupun peristiwa alam lainnya di laut.
Kedua, gelombang yang menjalar mengenai suatu bangunan peredam gelombang, sebagian energinya akan dipantulkan (refleksi) sebagian diteruskan (transmisi) dan sebagian dihancurkan (disipasi) melalui pecahnya gelombang, kekentalan fluida, gesekan dasar dan hal lainnya di sekitar perairan.
Kemudian pembagian besarnya energi gelombang yang dipantulkan, dihancurkan dan diteruskan bergantung karakteristik gelombang datang (periode tinggi, kedalaman air), tipe bangunan peredam gelombang dan geometrik bangunan peredam (kemiringan, elevasi dan puncak bangunan).
Terakhir, berkurangnya energi gelombang di daerah terlindung akan mengurangi pengiriman sedimen di daerah tersebut. Maka pengiriman sedimen sepanjang pantai yang berasal dari daerah di sekitarnya akan diendapkan di belakang bangunan. Pantai di belakang struktur akan stabil, dengan terbentuknya endapan sedimen tersebut.