LAYAR.NEWS, MAKASSAR – Setelah Virus Corona varian Delta sempat membuat beberapa negara di dunia kolaps, saat ini ancaman varian Omicron kembali memberikan kekhawatiran yang sama.
Baik varian Delta maupun Omicron disebut sebagai varian yang lebih cepat menular ketimbang virus muasalnya.
Kementerian Kesehatan RI umumkan telah mendeteksi pasien Omicron pertama di Indonesia pada 15 Desember 2021 lalu, kemudian bertambah menjadi tiga kasus Covid-19 Omicron pada hari ini Sabtu (18/12/2021).
WHO sendiri telah melabeli varian Omicron sebagai Varian of Concern atau varian yang menyebabkan peningkatan penularan.
Sementara mutasi varian Delta sudah dikonfirmasi oleh WHO sejak Juli 2021 lalu.
Melansir CNN Indonesia, Varian virus corona Delta disebut-sebut lebih menular (infeksius) dibanding varian sebelumnya. Virus corona varian Delta ini juga disebut memiliki gejala klinis yang lebih berat dan beragam.
Varian Delta merupakan mutasi pada virus corona B.16.17.2. Mutasi ini ditemukan pertama kali di India. Kini varian Delta menyebar luas hingga ke 74 negara, bahkan transmisi lokal virus corona varian Delta juga merebak cepat di Indonesia.
Sementara itu, menurut CDC Amerika Serikat, varian Omicron kemungkinan akan menyebar lebih mudah daripada virus SarS-CoV-2 sebelumnya.
Bukti sejauh ini menunjukkan bahwa Omicron lebih cepat menyebar daripada varian lainnya, bahkan varian Delta.
Bukti paling awal datang dari Afrika Selatan, di mana Omicron berkembang pesat menjadi dominasi di satu provinsi. Di negara lain para peneliti telah mengungkap bahwa kasus Omicron berlipat ganda setiap dua atau tiga hari.
Hal tersebut dapat terlihat bahwa varian Omicron memiliki laju penularan sangat cepat bahkan lebih dari varian Delta.
Selain itu, WHO mencatat mutasi Omicron jauh lebih banyak dibanding Delta. Sejumlah penelitian menyebut Omicron memiliki 50 mutasi. Sementara itu, hingga November 2021 varian Delta telah ditemukan dalam 22 mutasi.
Baca berikutnya: Kasus Pertama Omicron Ditemukan di Wisma Atlet