LAYAR.NEWS, Jakarta — Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno mengungkapkan bahwa hunian sementara (huntara) pengungsi terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) bakal rampung dalam waktu dekat.
“Di bawah kendali Kepala BNPB, sudah mulai dibangun hunian sementara (huntara), dalam waktu dua bulan ke depan huntara sudah jadi,” ucap Pratikno dalam siaran pers BNPB yang diterima, Senin, 25 November 2024.
Hal itu diungkapkan Pratikno saat meninjau gudang logistik dan lokasi pengungsian di Flores Timur. Ia bersama Kepala BNPB Letjen Suharyanto dan jajaran meninjau lokasi pada Minggu, 24 November. Selain meninjau otoritas setempat juga menggelar rapat koordinasi untuk penanganan warga terdampak.
Di Gudang ini Menko PMK mendapat penjelasan dari Kepala BNPB terkait stok barang bantuan yang masih cukup untuk beberapa minggu ke depan dan BNPB juga akan menambahkan kembali jika memang masih diperlukan.
Kepala BNPB memastikan bahwa barang yang tersedia dalam kondisi baik dan dapat dipergunakan oleh masyarakat. Setelah meninjau gudang logistik, rombongan bertolak ke Pos Pengungsian Lewolaga untuk berdialog dengan pengungsi sekaligus meninjau fasilitas yang ada di pos pengungsian tersebut.
Kemudian agenda dilanjutkan dengan melihat langsung ke lokasi pembangunan hunian sementara dan juga hunian tetap. Huntara disiapkan pemerintah bagi masyarakat sambil menunggu rumah hunian tetap di tempat relokasi selesai dibangun.
Pembangunan hunian tetap tentu memerlukan proses yang cukup matang, mengingat pemerintah tidak bisa membangun dengan tanpa adanya kajian terkait keamanan dari potensi terdampak erupsi di kemudian hari.
“Meninjau kesiapan lokasi untuk hunian tetap, hunian tetap ini harus dipikirkan secara matang, tidak hanya membangun rumah tapi membangun kehidupan oleh karena itu sisi sosial jadi pertimbangan penting, juga memikirkan sumber ekonomi masyarakat,” ungkapnya.
“Kita jangan menjauhkan warga dari kebunnya, kalau bisa kebunnya lebih dekat dijangkau dari hunian tetap. Masih perdalam (dikaji) lagi, kita menjaga betul agar pindah ini justru meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” tutup Pratikno.