fbpx
No menu items!
ADVERTISEMENT

Narasi-narasi Sambo Halangi Penyidikan Pembunuhan Yosua Mulai Terungkap

Promo

“Apakah Saksi di situ sudah melihat ada CCTV?” tanya jaksa.

“Saat saya masuk ke TKP saat itu saya melihat CCTV. Saya kemudian, saya mengarahkan semua barang bukti yang ada di TKP segera dilakukan pengumpulan barang bukti, termasuk CCTV, HP,” kata Ridwan.

Ridwan mengaku menyampaikan ke Ferdy Sambo bahwa keberadaan CCTV tersebut bisa membuat kasus lebih mudah terungkap. Namun, katanya, Ferdy Sambo menyebut CCTV di rumahnya rusak.

“Pada saat saya melihat CCTV kemudian di situ ada FS. Saya bilang kemudian, setelah saya sampaikan ke FS, saya bilang, ‘Jenderal, karena ada CCTV ini akan sangat memudahkan’,” ujar Ridwan menirukan ucapannya saat itu.

Ridwan menyatakan ada dua CCTV yang dilihatnya saat itu. Dia mengaku telah memerintahkan pengumpulan semua barang bukti, termasuk CCTV. Dia kembali menjelaskan Ferdy Sambo menyatakan CCTV di rumahnya itu rusak.

“Di hari yang sama di waktu yang sama itu, Pak FS menyampaikan bahwa kalau untuk CCTV saya di rumah ini sudah rusak semua. Ini sudah terjadi beberapa hari lalu,” ujarnya.

Baca juga:  Gudang Plastik Terbakar Selama Dua Hari, Damkar Maros Sebut Alami Kesulitan Pemadaman

Minta Penyidik ‘Jangan Kencang-kencang’ ke Eliezer
Mantan Kanit I Satreskrim Polres Jaksel AKP Rifaizal Samual mengaku sempat ditegur Ferdy Sambo karena menginterogasi Bharada Eliezer dengan nada tinggi dan keras. Samual mengatakan Ferdy Sambo menyebut Eliezer adalah orang yang membela keluarganya.

Hal itu terungkap di persidangan saat Samual bersaksi dalam kasus merintangi penyidikan kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat dengan terdakwa AKP Irfan Widyanto di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (3/11/2022).

Baca juga:  Jaga Kebersihan Lingkungan, Komunitas Anak Pangkep Aksi Bersih Sampah

Samual mengatakan dia awalnya melakukan olah TKP usai peristiwa penembakan di rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga pada 8 Juli lalu. Samual mengaku menginterogasi tiga orang di TKP, yakni Bharada Eliezer, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Ma’ruf.

“Saya tanyakan pada saat itu ‘siapa yang menembak?’. (Dijawab Eliezer) ‘Siap saya komandan’ saya lakukan interogasi singkat ‘Di mana kamu lakukan menembak?’ (Dijawab) ‘Siap di lantai dua dia turun ke bawah’,” kata Samual.

Samual mengaku terus mencecar Eliezer tentang peristiwa yang saat itu disebut tembak menembak. Dalam proses interogasi itu, Samual tiba-tiba dipanggil Ferdy Sambo.

“‘Kemudian kamu lihat posisi almarhum? Coba kamu praktikkan seperti apa?’ Kemudian dia menjelaskan ke saya, meyakinkan saya sebagai penyidik peristiwa tembak-menembak. Dalam proses saya menanyakan ke Richard, saya dipanggil Ferdy Sambo,” ujarnya.

Baca juga:  Pelajar SMP Ikut Sulsel Anti Mager, Gubernur Sulsel Beri Hadiah Umroh

Ferdy Sambo disebut mempertanyakan identitas Samual dan kapan lulus dari akademi kepolisian. Samual mengatakan Sambo juga memintanya jangan kencang-kencang saat bertanya ke Eliezer.

“(Ferdy Sambo bilang) ‘Dinda, sini kamu’. (Saya jawab) ‘Perintah jenderal’. (Sambo nanya) ‘Kamu Akpol berapa?’. (Saya jawab) ‘Siap saya 2013, perintah untuk kami, Jenderal’,” ucap Samual.

“Kemudian dia menyampaikan, ‘Kamu jangan kenceng-kenceng nanyanya ke Richard, dia sudah bela keluarga saya. Kalau kamu nanyanya begitu, dia baru mengalami peristiwa membuat psikologisnya terganggu. Bisa ya?’. (Saya jawab) ‘Siap bisa, Jenderal’. Jadi pada saat itu kami, merasa mungkin saya yang salah karena saya bertanya terlalu keras dan mencecar adik Richard,” tambahnya.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Info PDAM Kota Makassar

ADVERTISEMENT

Terkini

Wawali Makassar Hadiri Road Show Brand Fashion

Si.Se.Sa merupakan brand lokal Indonesia yang hadir dengan koleksi berbeda. Salah satu ciri khasnya adalah busana dengan model syar’i
ADVERTISEMENT

Populer

Berita Terkait

ADVERTISEMENT