LAYAR.NEWS, MAKASSAR – Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah (NA), mengatakan, Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Sulsel masih lemah.
Hal ini diungkapkan Nurdin Abdullah saat menghadiri Rapat Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan, di Hotel Claro, Kamis (26/11/2020).
“Litbang kita masih lemah, sehingga inovasi kita dalam mendorong berbagai komoditas masih sangat lemah. Contoh saja ikan. Ikan kita ini sungguh luar biasa, tetapi bagaimana kita menangkapnya? Tekonologi penangkapan belum kita kuasai,” singgungnya.
Menurutnya, jika menguasai teknologi secara maksimal, maka tidak ada lagi kemiskinan di daerah maupun di pulau-pulau. Olehnya itu, ia berharap Sulsel tidak lagi terpaku untuk meretaskan kemiskinan, tetapi mencari cara untuk mendorong aktivitas ekonomi.
“Saya kira tidak layak lagi kita bicara itu. Tetapi bagaimana Sulsel menjadi cadangan pangan dunia. Saya kira beberapa potensi kita miliki,” lanjut Nurdin.
Mantan bupati Bantaeng dua periode ini mengingatkan agar tidak hanya fokus dalam menggali hasil daratan. Tetapi juga kelautan. Karena Indonesia selain sebagai negara agraris, juga dikenal sebagai negara maritim.
“Kekuatan kita lebih fokus kepada bagaimana sektor pertanian kita dorong untuk peningkatan produksi. Kita sudah harus berhenti berpikir daerah kita sebagai daerah bahan baku industri luar. Tapi minimal kita bisa olah setengah jadi untuk kita ekspor,” kata Nurdin.
Terakhir, Nurdin menekankan, bukan saatnya berbicara perihal bertahan. Tetapi masyarakat harus bisa berkolaborasi bersama, guna menuju ketahanan pangan yang mandiri.
“Kita harus lihat beberapa daerah-daerah yang kita saling berkolaborasi. Misalnya di Jawa Timur penghasil mangga-mangga bagus, bisa kita juga menyuplai mangga dari sana. Sementara kita penghasil beras yang bagus, dari Sulsel memberikan beras. Jadi ini kolaborasi yang kita harus bangun bersama,” tutupnya.