LAYAR NEWS, MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) menetapkan target memperluas jangkauan program Layanan Literasi dan Inklusi Keuangan ke Daerahku (LAYARKU) hingga ke 3.707 desa pada tahun 2025.
Program ini diinisiasi untuk meningkatkan pemahaman dan penggunaan layanan keuangan di masyarakat, terutama di daerah pedesaan yang seringkali masih minim akses terhadap jasa keuangan.
Kepala OJK Sulselbar, Darwisman, mengungkapkan, sejak diluncurkannya program LAYARKU pada 10 September 2023, OJK telah berhasil menjangkau 1.097 desa, mencapai 59,73 persen dari target yang ditetapkan untuk tahun 2024, yakni sebanyak 1.835 desa.
“Target kami pada tahun 2023 ini adalah menyasar 556 desa. Pada 2024, jumlah desa yang ditargetkan meningkat drastis menjadi 1.669 desa, dan pada tahun 2025 kami berencana menjangkau 1.482 desa baik di wilayah Sulsel maupun Sulbar,” jelas Darwisman, Kamis, 15 Agustus 2024.
Program LAYARKU digagas melalui kolaborasi antara OJK dengan Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Sulselbar dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Sulsel. Tujuannya adalah untuk meningkatkan literasi keuangan, yaitu pemahaman masyarakat tentang produk dan layanan jasa keuangan, serta inklusi keuangan, yaitu penggunaan produk dan layanan keuangan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka.
“Melalui program ini, kami memaksimalkan peran industri jasa keuangan (IJK) yang memiliki jaringan kantor di seluruh kabupaten dan kota di Sulselbar untuk memberikan pemahaman kepada seluruh lapisan masyarakat hingga ke pelosok desa,” ujar Darwisman.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat agar tidak menjadi konsumen yang konsumtif, melainkan dapat mengelola keuangan dengan bijak. Edukasi ini termasuk literasi tentang bagaimana mengakses layanan perbankan dan mengelola uang secara efektif, yang diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mencapai kesejahteraan finansial yang lebih baik.
Program LAYARKU tidak hanya difokuskan pada peningkatan pemahaman terhadap produk keuangan, tetapi juga bagaimana masyarakat bisa memanfaatkan layanan keuangan untuk mendukung kegiatan ekonomi mereka. Misalnya, melalui pemanfaatan produk perbankan seperti tabungan, pinjaman, dan asuransi, masyarakat pedesaan diharapkan bisa meningkatkan produktivitas dan mengurangi risiko finansial.
OJK Sulselbar, melalui LAYARKU, juga berupaya untuk mendukung pemerintah dalam mencapai target inklusi keuangan nasional. Dengan jangkauan yang luas hingga ke desa-desa terpencil, program ini diharapkan bisa mengatasi kesenjangan akses keuangan dan memberdayakan masyarakat untuk memanfaatkan jasa keuangan secara lebih optimal.
“Program LAYARKU adalah salah satu wujud nyata dari komitmen kami untuk terus mendukung peningkatan literasi dan inklusi keuangan di wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Dengan semakin banyaknya desa yang terjangkau, kami optimis target hingga 2025 bisa tercapai,” tutup Darwisman.
Dengan terus meningkatnya jumlah desa yang dijangkau oleh program LAYARKU, OJK Sulselbar berharap dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan finansial masyarakat di wilayah Sulselbar, terutama di daerah-daerah yang selama ini kurang terlayani oleh layanan jasa keuangan.
