LAYAR.NEWS, MAKASSAR – Pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan Sulawesi Selatan nyaris nol persen pada 12 Oktober 2021 lalu.
Prof Dr dr HM Alimin Maidin MPH mengatakan minimnya pasien Covid-19 di Rumah Sakit bisa berarti memang tidak ada masyarakat tertular, tetapi bisa juga karena masyarakat takut ke rumah sakit.
Menurutnya, masih banyak Pasien Covid-19 di Sulsel. Hanya saja mereka memilih untuk tidak datang ke rumah sakit jika gejalanya masih bisa ditahan.
“Sebenarnya masih banyak pasien, cuma takut ke RS kalau baru gejala ringan. Mereka baru ke RS kalau sudah mulai sesak nafas. Itu persoalan, makanya (pasien-red) RS kurang,” ujar Prof Alimin, Kamis (14/11/2021).
Mantan Direktur Umum RS Unhas ini mengungkapkan banyak pasien suspek memilih untuk berobat mandiri, karena takut ditahan di rumah sakit. Hal ini juga yang membuat keterisian pasien Covid-19 nyaris nol di RS rujukan.
Menurutnya, hal ini ada baiknya juga buruknya. Jika daya tahan tubuh pasien kuat hal itu dapat melatih imunitas jadi lebih baik. Jika tidak akan berbahaya bagi diri pasien dan orang di sekitarnya.
“Ada beberapa pasien yang saya curigai Covid saat praktek tidak mau ke RS, dia takut dikasih (status konfirmasi-red) Covid, kemudian ditahan berapa lama,” ujarnya.
“Ini ada bagusnya, ada jeleknya. Bagusnya, kalau daya tahan tubuh kuat, bisa melawan covid itu bisa memberikan imunitas yang lebih baik. Tapi kalau daya tahan tubuh lemah dan tidak ada antibodi yang kuat melawan Covid itu berbahaya untuk dirinya dan keluarganya,” tambahnya.
Baca berikutnya: Tiba di Sulsel, Vaksin Pfizer Dialokasikan ke Kota Makassar