LAYAR.NEWS, TAKALAR – Sekelompok pemuda yang tergabung dalam Komunitas Orang Selatan (OS) menggelar bakti sosial (baksos) di Takalar, (12/2/2023).
Ketua OS, Akbar Mubarak Dwinata Ma’asy mengatakan, pihaknya menggelar baksos dengan menggandeng sejumlah komunitas yang memiliki kepedulian terdahap masalah sosial.
Komunitas itu yakni Maks Bro Community, Bintang Muda Indonesia (BMI) Jeneponto, dan Gabungan Motor Owners Community (G-MOC).
“Kita besar kalau kita bersama-sama. Tiga komunitas yang gabung itu anggotanya senang dalam kegiatan sosial seperti ini, mereka hebat,” ujar Akbar.
Baksos ini tidak hanya sekedar menyalurkan bantuan, tetapi juga ada edukasi kepada anak panti asuhan.
“Kalau sekedar bawa bantuan, semua komunitas bisa, tetapi kami berbeda, kami ingin ada pendidikan di dalam kegiatan ini,” ungkapnya.
Pengurus Maks Bro, Aroel Trader mengatakan, edukasi yang diberikan terkait antisipasi ancaman kebakaran akibat selang dan tabung gas elpiji yang bermasalah.
Edukasi ini tidak hanya diprioritaskan untuk pengelola panti asuhan, namun juga untuk puluhan pemuda yang hadir dalam kunjungan tersebut.
“Anak-anak diberi pemahaman jangan main-main api karena itu bahaya. Ada juga cara antisipasi ancaman kebakaran akibat selang atau gas elpiji,” ungkapnya.
Edukasi terkait pertolongan pertama juga disampaikan oleh pengurus OS, Vikram Evendy.
Ia mengedukasi anak panti cara menangani korban luka-luka akibat kecelakaan diselingi dengan games mendidik.
Dua Panti Asuhan di Takalar
Ketua G-MOC, Rudy Rasyid mengata kan, pihaknya mengunjungi dua tempat di Takalar, yakni Panti Asuhan Mega Mulia Polombangkeng Utara, dan Panti Asuhan An Nur Rahma Pattalassang.
Mereka menyalurkan bantuan sembako pada dua panti asuhan tersebut.
Bantuan itu didapatkan dari kontribusi masing-masing anggota komunitas dan masyarakat umum.
“Alhamdulillah banyak sumbangan dana masuk dari masyarakat umum. Mereka percaya kami untuk menyalurkannya,” ungkap Rudy.
Dana yang terkumpul kemudian dikonversi menjadi sembako. Bahan pokok yang diserahkan pada setiap panti berbeda, tergantung kebutuhan prioritas masing-masing panti.
“Sebelum sembako kami beli, ada anggota yang pergi survei dulu ke panti, jadi bantuan yang kami salurkan itu benar-benar sesuai dengan yang mereka butuhkan,” ujarnya.
Senada, Ketua BMI Jeneponto, Budiman berharap kolaborasi dapat terus terjalin.
“Kolaborasi membuat kita banyak dapat teman baru. Kedepannya semoga bisa dilakukan di Jeneponto,” harapnya.
Bantuan ini juga mendapat dukungan dari Dzamar Property.
Selama penggalangan bantuan, Warkop Kopilihaku, Jalan Mappaoddang, Makassar merupakan sekretariat bersama yang digunakan empat komunitas ini.
Profil Orang Selatan
Pengurus OS, Tenri Febriani Burhan mengungkapkan, Orang Selatan merupakan komunitas yang berdiri sejak 2017 lalu.
Anggotanya terdiri dari beragam profesi, mulai dari aktivis sosial, jurnalis, guru, karyawan swasta, pegawai pemerintah, fotografer, wiraswasta, mahasiswa, dan masyarakat umum.
Sejak awal dibentuknya, komunitas ini belum memiliki ketua. Namun pada awal februari lalu mereka sepakat memilih ketua.
“Dulu hanya komunitas perkumpulan biasa tapi aktif kegiatan sosial, jadi memang tidak ada ketuanya. Baru di 6 februari lalu kita sepakat tunjuk ketua untuk koordinir OS,” ungkapnya.
Ketua OS saat ini merupakan anggota yang berusia paling muda. Namun dianggap memiliki tekad mau berkembang dan punya jiwa kepemimpinan.
“Kami sengaja pilih yang termuda diantara kami. Harapannya dia bisa belajar dari para seniornya, kelak semoga jadi orang hebat,” tutur Tenri.
Kedepannya OS bakal menggelar sejumlah kegiatan edukatif.
“Kita buat kajian-kajian, latihan public speaking, bahkan ada rencana kegiatan diklat kehumasan,” katanya.
Saat ini OS memiliki sekretariat di Warkop Kopilihaku. Owner Warkop inilah yang merupakan penggagas utama berdirinya Orang Selatan.
“Kakak Agung Tanrasula dia bos Kopilihaku, dia penggagas utama OS dan supportnya sangat besar, namun dia tidak suka terlihat, dia salah satu sosok penting dibalik suksesnya ini semua,” beber Tenri.