fbpx
No menu items!
ADVERTISEMENT

Pemicu Penganiayaan di Makassar Didominasi Hal Ini

Promo

ADVERTISEMENT

LAYAR NEWS, Makassar – Aparat kepolisian jajaran Polrestabes Makassar memberikan atensi terhadap kasus kekerasan yang kerap terjadi di daerah ini. Khususnya perkara penganiayaan yang ditangani dalam proses hukum.

“Kebanyakan kasus penganiayaan yang terjadi di kota Makassar ini disebabkan tidak terkontrolnya emosi,” ujar Kasat Binmas Polrestabes Makassar, AKBP Risman Sani, dilansir dari laman resmi Tribratanews-Polrestabes Makassar, Kamis, 25 Juli 2024.

Pesan itu disampaikan Risman Sani mewakili Kapolrestabes Makassar, Kombes Mokhamad Ngajib di hadapan jemaah saat safari subuh di Masjid Sholatu Khairun, Jalan Baji Dakka, Kelurahan Balang Baru, Kecamatan Mamajang.

ADVERTISEMENT

Ia menekankan pentingnya mengendalikan emosi untuk mencegah terjadinya kasus penganiayaan yang kerap terjadi di Kota Makassar. Selain itu, ia juga mengajak masyarakat untuk menjaga hubungan baik dengan sesama tetangga. 

Pesan persatuan dan kesatuan juga ditekankan, terutama menjelang Pilkada Serentak 2024. Ia mengingatkan agar masyarakat tetap menjaga persatuan meskipun memiliki perbedaan pilihan kepala daerah mendatang. 

“Tidak lama lagi pilkada serentak pemilihan gubernur dan wakil gubernur, pemilihan wali kota dan wakil wali Kota Makassar. Mari kita jaga persatuan, beda pilihan jangan jadi permusuhan di antara kita,” pesan damai Kasat Binmas.

ADVERTISEMENT

Setelah menyampaikan pesan kamtibmas, rombongan Polrestabes Makassar melanjutkan kegiatan dengan membagikan paket kebutuhan pokok kepada warga sekitar masjid. Program safari subuh menjadi agenda penting kepolisian di Makassar untuk menyampaikan pesan keamanan ke masyarakat.

ADVERTISEMENT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ADVERTISEMENT

Terkini

Beredar Video WNI Diduga Disekap dan Disiksa di Myanmar, Begini Sikap Pemerintah Indonesia

LAYAR.NEWS, Jakarta — Kementerian Luar Negeri (Kemlu) telah memonitor beredarnya dua video yang diduga para Warga Negara Indonesia (WNI)...
ADVERTISEMENT

Populer

Berita Terkait

ADVERTISEMENT