LAYAR.NEWS, MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar memangkas target pendapatan daerah sebesar Rp363,4 milliar atau 9,26% dari target awal Rp3,924 triliun pada Perubahan APBD (APBD-P) 2021.
Adapun rincian perubahan target pendapatan tahun anggaran 2021 sebagai berikut:
- Pendapatan asli daerah (PAD) turun sebesar Rp350,9 milyar atau 20,81% dari target awal Rp1,6 triliun.
- Pajak daerah yang sebelumnya Rp1,2 triliun turun jadi Rp1 triliun.
- Retribusi daerah dari Rp171 miliar turun menjadi Rp91,7 miliar
- Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Rp88 miliar turun menjadi Rp82 miliar.
- Pendapatan lain yang dianggap sah meningkat menjadi Rp160 miliar dari sebelumnya Rp129 M.
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan (Danny) Pomanto mengatakan, kebijakan rasionalisasi ini disesuaikan akibat kondisi pandemi Covid-19 yang turut mempengaruhi sejumlah sumber pendapatan.
“Ini bentuk rasionalisasi dari pendapatan yang jauh menurun. Pertanyaannya kenapa tidak dilakukan di RPJMD? Karena kita awalnya optimis, tapi pada saat mengganti personel di Bapenda, kondisi Bapenda itu berat sekali untuk capai target Rp1,6 triliun,” urai dia.
Selain itu Danny menjelaskan bahwa ada banyak program yang tidak sesuai dengan RPJMD Kota Makassar. Masa anggaran APBD 2021 pun mepet, program kegiatan sulit realisasikan. Salah satunya untuk proyek yang sifatnya lelang tender.
“Jadi dalam 3 bulan itu (rampung). Jadi pekerjaan yang proses tender bisa dikerjakan dalam 1-2 bulan saja. Itu yang justru realistis, jangan bikin kerjaan yang justru akan jadi Silpa,” pungkas Danny.