LAYAR.NEWS, MAKASSAR – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah Provinsi (Bappelitbangda) Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Darmawan Bintang mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Sulsel memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Sulsel berada di angka 5 hingga 7 persen di tahun 2022.
“Kita memproyeksikan pertumbuhan itu antara 5 sampai 7 persen berdasarkan hasil proyeksi yang ada di RPJM,” ungkap Darmawan Bintang.
Darmawan menjelaskan bahwa pada triwulan pertama tahun ini pertumbuhan ekonomi Sulsel meningkat cukup signifikan, yakni sekitar 7 persen. Meskipun, secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi Sulsel masih mengalami kontraksi sebesar 2,7 persen.
“Tetapi itu lebih kecil dari pertumbuhan ekonomi nasional, maksudnya kontraksinya lebih kecil,” jelas Darmawan.
Dia berharap, usaha-usaha yang dilakukan di tahun 2021 bisa menjadi dasar penanganan permasalahan ekonomi di tahun 2022 mendatang, utamanya dalam mengurangi dampak pandemi Covid-19.
“Sambil kita juga mengembangkan pembangunan infrastruktur dan sosial ekonomi yang lebih maju lagi, sehingga pertumbuhan yang kita proyeksi itu bisa kita capai,” harap Darmawan.
Sementara itu, Pengamat Ekonomi dari Universitas Hasanuddin, Prof Hamid Padu mengatakan, seharusnya target pertumbuhan ekonomi di Sulsel tahun 2022 sama dengan saat kondisi normal ebelum pandemi, atau sekitar tahun 2017 dan 2018 silam.
“Karena kalau kita lihat situasinya resesi ekonomi dunia sudah recovery tahun ini, kemudian sisa pandemi covid nya. Nah, kalau kita lihat covid perkembangannya sampai bulan ini cenderung membaik, sudah sangat rendah, dengan demikian maka kita bisa berasumsi bahwa dengan kondisi normal dan kondisi ekonomi dunia yang juga normal maka pertumbuhan ekonomi sulawesi selatan mestinya bisa bertumbuh sesuai dengan potensi alam nya yang dia punya,” jelas Prof Hamid Padu.
Dengan potensi yang dimiliki oleh Sulsel, lanjutnya, selama 10 tahun terakhir pertumbuhan ekonomi Sulsel selalu di atas rata-rata pertumbuhan nasional, selalu di atas 5,5 persen.
“Kalau kita lihat angka secara rata-rata dalam kondisi normal itu sulawesi selatan berada di antara 6,5 sampai 7,5 persen, dengan kondisi normal. Dengan demikian kalau proyeksinya nya di angka 5 sampai 7 persen itu normal insya Allah bisa tercapai, bahkan seharusnya kalau keadaan normal pertumbuhan sulawesi selatan yang tahun depan itu mestinya di atas rata-rata tiga atau empat tahun lampau,” ujar Prof Hamid Padu.
Menurutnya, jika kondisi normal di Sulsel terjaga, maka ekonomi akan bertumbuh pesat. Hal ini mengingat ada beberapa tambahan infrastruktur yang sudah berkembang di Sulsel.
“Jadi itu ada beberapa, baik itu bendungan, pelabuhan yang sementara mulai digarap, dan beberapa infrastruktur lainnya yang sudah mulai menjadi lebih baik, sehingga itu ada tambahan daya dukung karena ada perbaikan infrastruktur dan ada beberapa perbaikan di beberapa sektor-sektor ekonomi khususnya di sektor industri pengolahan,” tutup Prof hamid Padu.
Baca berikutnya: Menilik Perkembangan Pembangunan Sulsel di Era Andi Sudirman Sulaiman