fbpx
No menu items!
ADVERTISEMENT

Penanganan Banjir Bandang di Ternate Terbagi 3 Fase

Promo

ADVERTISEMENT

LAYAR.NEWS, Ternate – Penanganan pascabanjir bandang Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate, Maluku Utara, memasuki hari berikutnya. Bencana yang terjadi di daerah tersebut menjadi perhatian pemerintah pusat. 

Beberapa regulasi mengenai langkah darurat dan potensi bahaya ke depan disampaikan BNPB. Kepala BNPB, Letjen Suharyanto menyampaikan hal tersebut dalam rapat koordinasi (rakor) penanganan bencana banjir bandang di Kelurahan Rua, Ternate, Selasa, 27 Agustus 2024. 

Pada kesempatan itu, Suharyanto mengungkapkan regulasi dalam tiga fase, yaitu jangka pendek, menengah dan panjang. Selama masa tanggap darurat atau jangka pendek, Kepala BNPB mendorong optimalisasi pencarian korban hilang. 

ADVERTISEMENT

Per Selasa, 27 Agustus, petugas gabungan telah mengevakuasi 2 korban meninggal dunia, sedangkan 1 lagi masih dinyatakan hilang. Selain itu, pada fase tanggap darurat Suharyanto menggarisbawahi pemenuhan kebutuhan para penyintas dan warga terdampak. 

Pada saat di pos pengungsian Kepala BNPB menyampaikan apabila ada jenis kebutuhan yang masih harus dipenuhi, seperti pakaian. “Tolong kebutuhan dasar betul-betul diyakinkan terpenuhi,” pesannya dalam siaran pers yang diterima, Rabu, 28 Agustus 2024.

Masih pada jangka pendek, Suharyanto juga menekankan pada pendataan kerusakan. Meskipun saat ini terdata rumah rusak sebanyak 25 unit, ini tidak menutup kemungkinan masih ada rumah yang mengalami rusak sedang atau pun ringan. 

ADVERTISEMENT

Suharyanto mengatakan, pendataan tidak hanya menyasar pada sektor perumahan tetapi juga fasilitas publik sehingga pemerintah daerah dapat melakukan percepatan pemulihan infrastruktur. Sementara itu pada jangka menengah, BNPB akan membantu pemetaan atau survei kebutuhan. 

“Ini bertujuan untuk memetakan topografi dan kondisi alam yang berpotensi terhadap ancaman bahaya ke depan. Antisipasi tersebut perlu dipertimbangkan dengan Pembangunan sistem peringatan dini banjir lahar dingin dan banjir bandang,” ungkap suharyanto. 

Pada arahan jangka panjang, Suharyanto menyampaikan dua poin, yaitu relokasi warga ke tempat yang lebih aman dan adanya kajian pembangunan mitigasi struktural, seperti pembangunan sabo dam. “Pemerintah daerah segera cari lokasi aman jika diperlukan relokasi bagi korban terdampak.” 

ADVERTISEMENT

Sebelum mengakhiri rakor, Menko PMK, Muhadjir Effendy dan Kepala BNPB Suharyanto menyerahkan bantuan secara simbolis berupa dana siap pakai dengan total nilai Rp1,4 miliar kepada pemerintah daerah, TNI dan Polri. 

BNPB juga memberikan bantuan berupa pangan dan non-pangan, seperti tenda pengungsi, light tower, selimut, matras terpal, kasur lipat, hygiene kits, pompa alkon set dan paket sembako. 

Rakor penanganan bencana banjir bandang ini dihadiri Pj Gubernur Maluku Utara, Kapolda Maluku Utara, Wali Kota Ternate beserta unsur forkopimda di tingkat wilayah administrasi kota.

ADVERTISEMENT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ADVERTISEMENT

Terkini

Relawan Anies Siap Menangkan AMAN di Pilwalkot Makassar 2024

LAYAR.NEWS, Makassar - Pasangan Amri Arsyid-Rahman Bando (AMAN) mendapat kekuatan baru dalam menghadapi Pilwalkot Makassar yang akan berlangsung pada...
ADVERTISEMENT

Populer

Berita Terkait

ADVERTISEMENT