LAYAR.NEWS, Makassar — Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar telah memberi pembekalan pengetahuan kepada ratusan imam masjid dan mubaligh se Provinsi Sulawesi Selatan.
Dalam arahannya, Menag mengatakan imam masjid adalah ahli waris spiritual Nabi Muhammad SAW. “Ketika Imam berdiri di depan makmumnya, bagaikan Nabi di depan sahabat-sahabatnya,” ucap Menag Nasaruddin dalam siaran pers Kemenag Sulsel yang diterima, Rabu, 26 Februari 2025, malam.
Selain itu, Menag yang juga merupakan Ketua Umum IPIM meminta kepada seluruh hadirin untuk memantaskan diri sebagai teladan bagi yang lain. “Sapu yang kotor tidak mungkin bisa membersihkan lantai,” ujarnya.
“Mari kita introspeksi diri, mari kita dakwahi diri kita sendiri terlebih dahulu. Tidak mungkin kita bisa memperbaiki orang lain tanpa memperbaiki diri kita sendiri,” seruan Menag Nasaruddin Umar.
Zaman sekarang ini, lanjut Menag, bukan lagi zamannya menjadi Superman, tapi yang ada adalah Super Tim. “Sistem yang bekerja, baik itu di perkantoran, birokrasi maupun dalam berorganisasi. Jangan menjadi superman karena mau dipuji, namun bangun super tim yang solid,” tuturnya.
“Barangsiapa yang sekecil apapun ada rasa kebanggaan terselip dalam ibadah hatinya yang terdalam sekalipun, maka bertanda ketidaksempurnaan akidah dan ma’rifah yang bersangkutan,” tambahnya.
Lebih lanjut Menag mengingatkan bahwa banyak orang yang jatuh karena pujian, bukan karena kritikan. “Evaluasi perjalanan hidup kita semua. Jangan sampai hidup kita hanya untuk mencari popularitas,” pesannya.
Kepada para muballigh, Imam Besar Masjid Istiqlal ini mengatakan dakwah itu adalah mengajak orang agar yang jauh menjadi dekat. Dekat dengan agamanya.
“Ukuran kesuksesan seorang mubaligh tidak diukur hebatnya orang itu membuat orang tertawa terpingkal-pingkal, tidak juga diukur dari hebatnya membuat orang menangis tersedu-sedu, tapi mubaligh yang sukses adalah mereka yang mampu menyalakan lentera hati jemaahnya,” tegasnya.
Kepala Kanwil Kemenag Sulsel, Ali Yafid dalam laporannya menyatakan kegiatan bertajuk Pembakalan Imam dan Refreshing Da’i ini diikuti sekira 700 peserta, baik yang hadir secara luring di aula II Kanwil Kemenag Sulsel maupun secara daring.
“Bersama IPIM kami berikhtiar untuk melaksanakan ini. Dan ketika kami mendengarkan arahan Anregurutta Menteri Agama menyampaikan beberapa gagasan dan program prioritas, kami kemudian menerjemahkannya dalam Asta Aksi Kanwil Kemenag Sulsel,” sebutnya.
Ali Yafid yang juga merupakan Sekretaris IPIM Sulsel berjanji akan melakukan penguatan dari ide dan gagasan Menteri Agama, dan akan mensosialisasikannya kepada para imam masjid.
“Ide dan gagasan serta program prioritas Bapak Menteri akan kami sosialisasikan kepada para imam masjid, dan tentunya dalam Asta Aksi juga memuat tentang gagasan Pak Menteri yang kami terjemahkan melalui delapan aksi,” janjinya.
Adapun Asta Aksi tersebut, jelas Ali Yafid di akhir laporannya adalah Rumah Ibadah Ramah Difabel, Kemenag Sulsel Go green, Pesantren Ramah Anak, Dakwah Ramah Kemanusiaan, Selebrasi Kerukunan, Algoritma Kasih Sayang Untuk Generasi Z, Pelayanan Prima Ibadah Haji, dan Kemenag Sulsel Berintegritas.
Kegiatan ini turut dihadiri sejumlah tokoh agama, seperti Ketua MUI Sulsel, Ketua dan Pengurus PW IPIM Sulsel, Pejabat Administrator lingkup Kemenag Sulsel, Ketua IPARI dan para Kepala Seksi Bimas Islam Kantor Kemenag Kabupaten dan Kota se-Sulsel.