LAYAR.NEWS, MAKASSAR – Kehadiran Teman Bus sebagai transportasi layanan publik menuai polemik. Pasalnya kehadirannya mendapat penolakan dari supir angkutan umum (Pete-pete).
Penolakan tersebut berujung pada pemberhentian sementara operasional Teman Bus.
Pengamat Transportasi Universitas Muslim Indonesia (UMI) mengatakan, polemik ini sebagai akibat sinergitas sistem yang tidak rampung.
Dia juga menyayangkan bahwa pemerintah meluncurkan Teman Bus sementara sinergitas sistem jalur transportasi umum belum diselesaikan.
“Kemarin kita harapkan, teman bus dilaunching setelah trayek feeder terintegrasi dengan teman bus itu sudah dipastikan. Jangan sampai berhimpitan terus,” ujar Lambang.
Lambang mengatakan, kehadiran Teman Bus seharusnya saling mendukung dengan transportasi layanan publik lainnya. Bukan justru saling berebut penumpang yang sama.
Dia menjelaskan, Teman Bus semestinya mengambil jalur utama atau rute primer seperti jalan provinsi. Nantinya dapat saling mengumpan penumpang antar Teman Bus dan Pete-pete.
“Teman Bus itu hadir untuk layanan publik, persoalannya kenapa dikatakan itu mengambil rute pete-pete padahal tidak. Dia itu hadir untuk menggunakan rute utama. Jadi rute yang dimaksud rute utama itu adalah rute primer, jadi jalan bandara, jalan provinsi, pokoknya jalan utama,” ucapnya.
“Karena mereka berhimpitan makanya dia merebut penumpang yang sama. Itu salah, mestinya saling memberi dukungan satu sama lain, satu layanan penumpang jarak jauh, satu penumpang yang melintasi interkoleksius yang namanya tider,” lanjutnya.
Maka, Lambang menegaskan perlu ada pertemuan antar pimpinan daerah untuk menyikapi persoalan ini. Termasuk soal risiko penurunan pendapatan supir pete-pete.
“Makanya mestinya bertemu antar pimpinan untuk segera melakukan retrayek mengatur dia (supir angkutan umum). Atas perubahan itu supaya pendapatannya tidak berkurang dijamin,” saran Dia.
“Jadi mungkin dipolarisasi dengan format subsidi bertahap. Subsidi dihentikan saat masyarakat sudah paham jalur pete-pete. Kalau saya mau ke sini naik pete-pete dulu baru naik bus dan sebaliknya,” pungkasnya.
Diketahui, beberapa hari terakhir supir pete-pete massif melakukan aksi penolakan terhadap Teman Bus. Bahkan belum lama ini mereka melakukan pencegatan terhadap teman bus.
Baca berikutnya: 93 Peserta Lelang Jabatan Pemprov Sulsel Lolos ke Tahap Selanjutnya