LAYAR NEWS, BULUKUMBA – Dalam rangka memperingati hari kelahiran nabi Muhammad SAW, Pengurus Komisariat (PK) Universitas Muhammadiyah Bulukumba (UMB) menggelar Maulid Nabi yang diselenggarakan di sekretariat PMII Komisariat Unismuh Bulukumba, Perumahan BTN I, kelurahan loka, Kecamatan Ujung bulu, Minggu (26/11/2023) malam.
Pada acara tersebut Hikmah Maulid dibawakan langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bulukumba yakni, H. Misbah, S.Ag., MA. dan yang turut hadir ialah Ketua Gerakan Pemuda Ansor Bulukumba, Ketua Fatayat NU Bulukumba, Ketua Muslimat NU Bulukumba dan Ketua Kopri PKC PMII Sulawesi selatan.
Kegiatan tersebut dijadikan sebagai ajang untuk memperkuat ukhuwah PMII Universitas Muhammadiyah dan alumni. Pasalnya, pada peringatan maulid nabi tersebut kader-kader PMII mampu meneladani akhlakul qarimah Nabi Muhammad SAW dan senantiasa menjaga nilai-nilai Ahlusunah Wal Jama’ah yang menjadi manhajul fikir PMII.
“Kader PMII wajib melakukan maulid untuk mengenang kelahiran nabi Muhammad SAW dan juga sebagai bentuk kecintaan kita kepada Rasulullah,” Ujar Hamdi, Ketua PMII Komisariat Unismuh Bulukumba tersebut.
Ia melihat, ada juga kelompok keagamaan di luar sana yang menganggap bahwa memperingati maulid nabi merupakan suatu bid’ah, karena tidak ada pada zaman Rasulullah SAW.
“Maulid itu sesuatu hal yang harus dilaksanakan untuk meraih ukhuwah islamiah, ukhuwah wathaniyah dan berharap mampu meneladani akhlak Rasulullah SAW,” jelasnya.
Lanjut, Sekretaris Cabang PMII Bulukumba, Syahrul Ramadhan menyampaikan bahwa memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang sudah menjadi tradisi sejak zaman dulu. Peringatan ini merupakan ekspresi kegembiraan serta penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW.
“Tujuan utama dari peringatan Maulid Nabi ini bukan sekadar berkumpul bersama untuk merayakan, tetapi juga untuk memahami dan mengambil teladan dari kehidupan Rasulullah SAW. Beliau adalah sosok yang menjadi panutan bagi seluruh umat manusia, bukan hanya umat Muslim,” tandasnya.
Tambahnya, ia juga mengatakan sebagai kader PMII kewajiban kita untuk meneladani kepribadian Nabi besar Nabi Muhammad SAW memimpin dengan penuh rasa empati.
“Rasulullah SAW tidak pernah mencaci seseorang, tidak mencari kesalahan orang lain, tidak berbicara kecuali yang bermanfaat, itulah yang harus kita teladani sebagai hikmah dari kegiatan ini,” tutupnya.