LAYAR.NEWS, MAKASSAR – Penolakan keberadaan Teman Bus oleh supir angkutan umum atau pete-pete di Makassar berakhir dengan pemberhentian operasional sementara.
Menanggapi hal ini, Plt Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman mengatakan solusi atas polemik tersebut diserahkan ke Pemerintah Kota Makassar.
“Itu langsung ditanya ke kota nya. Biar pak Wali Kota, kita menunggu bagaimana baiknya,” ujar Andi Sudirman, Rabu (22/12/2021).
Sudirman menjelaskan, pihaknya menunggu kebijakan solusi dari pemerintah Kota Makassar, karena yang melakukan aksi penolakan adalah angkutan umum di Makassar. Sementara operasional Teman Bus merupakan trans Maminasata.
“Karena yang menahan kan kebanyakan pete-pete wilayah makassar. Kami akan koordinasi dengan Pak Wali Kota untuk itu. Karena Teman Bus itu sangat dibutuhkan masyarakat,” jelasnya.
Sudirman mengaku sejauh ini sudah melakukan komunikasi dengan Wali Kota Makassar. Pihak Pemkot sudah siap memfasilitasi untuk membuka komunikasi dan musyawarah bersama supir angkot.
Polemik antara Teman Bus dan Pete-pete, menurut Sudirman hanya butuh ruang komunikasi.
Untuk itu, Dia menekankan bahwa pemerintah akan berupaya agar masyarakat tetap dapat menikmati Teman Bus tanpa ada yang dikorbankan. Karena pada dasarnya penolakkan ini terjadi karena supir pete-pete menuntut pemerintah juga memperhatikan kesejahteraan mereka.
“Ini yang harus diakomodir untuk dibahasakan yang fair untuk satu sama lain,” kata Sudirman.
“Butuh komunikasi dulu bagaimana modelnya, supaya bisa ada titik temu. Terkait ini kita tidak mungkin berpikir bahwa menjalankan program ini kemudian ada yang dikorbankan, tidak seperti itu,” tambahnya.
Dia juga meminta agar Teman Bus dan Pete-pete saling mendukung. Karena menurutnya hanya butuh waktu penyesuaian.
Sudirman mencontohkan kondisi di Jakarta. Awalnya, penggunaan Bus sebagai angkutan umum kota juga mendapat pertentangan. Namun seiring waktu dapat bersinergi dengan layanan angkutan umum lainnya.
“Tentu pendekatannya dengan komunikasi, karena terjadi juga di Jakarta dan bisa selesai juga. Mereka tetap bisa jalan, bus nya jalan angkotnya juga,” jelasnya.
Baca berikutnya: Pete-pete vs Teman Bus, Pengamat: Akibat Sinergitas Sistem Tidak Rampung