LAYAR NEWS, Makassar – Pihak DPRD Sulsel akan berkoordinasi dengan Pj Gubernur, Prof Zudan Arif Fakrulloh untuk mencari solusi terkait polemik berdirinya W Super Club di kawasan Centre Point of Indonesia (CPI), Kota Makassar.
Upaya koordinasi dalam waktu dekat ini sebagai tindak lanjut setelah pihak DPRD menerima banyak masukan dari Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) Sulsel. Pertemuan itu membahas mengenai penolakan unit usaha yang sebelumnya diresmikan oleh pengacara kondang Hotman Paris.
“Kami semua juga punya anak, punya kemanakan yang bisa tergoda dalam kegiatan yang tidak benar itu,” kata Wakil Ketua DPRD Sulsel, Ni’matullah Arbe dalam keterangannya dilansir dari laman resmi Pemprov Sulsel, Selasa, 11 Juni 2024.
“Di samping sebagai wakil rakyat, Insya Allah saya dan beberapa pimpinan, dalam satu dua hari ini akan bicara secara langsung dengan Pj Gubernur, mencoba mencari langkah secepatnya, ambil tindak langkah yang konkrit, supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak kita harapkan “ ujar Ni’matullah.
Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel ini juga menjelaskan bahwa sebagai Pengurus Wilayah Muhammadiyah di Majelis Hikmah dan Presidium KAHMI Sulsel. Oleh karenanya dia meminta kepada FUIB Sulsel tidak ragu padanya dalam memperjuangkan masalah tersebut.
“Selain itu kitapun harus bersyukur bahwa jika dibandingkan dengan Kota-kota lain, Kota Makassar suasananya sangat aman dan sangat kondunsif. Maka dari itu suasana ini harus kita jaga,” ungkapnya.
Ni’matullah juga mendorong supaya ormas saling menguatkan merespons persoalan ini. “Insya Allah Pak Kiyai kita punya kunci lain, karena Ormas tidak punya kekuatan politik untuk menekan, itu kekuatan sosial. Jadi ini bagi tugas” tegasnya.
Selain menuntut pelarangan W Super Club untuk tidak beroperasi di Sulsel, FUIB Sulsel yang diwakili oleh KH M Said Abd Shamad, juga meminta agar penetapan Zona Kuliner Halal, Aman dan Sehat, Lego-lego di CPI Makassar yang telah dicabut pertanggal 5 April 2024 untuk diberlakukan kembali.