LAYAR NEWS, Jakarta – Deputi Bidang Penanganan Darurat, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayjen TNI Fajar Setyawan, mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat di wilayah Sulawesi Selatan, mengenai langkah pencegahan menghadapi potensi kejadian bencana.
Menurutnya kondisi musim hujan dan masih potensi terjadinya banjir serta tanah longsor sehingga perlu adanya peningkatan kewaspadaan. “Yang perlu kita waspadai potensi curah hujan masih ada, berpeluang adanya banjir dan longsor,” ucap Fajar dalam siaran pers yang diterima, Sabtu, 2 Maret 2024.
Fajar mengingatkan pemerintah daerah memprioritaskan upaya mitigasi. “Langkah-langkah mitigasi dan pencegahan adalah prioritas, sehingga ke depan tidak terjadi hal yang sama, seandainya bencana terjadi tidak ada dampak yang signifikan,” tuturnya.
Selain itu pentingnya menjaga alam sebagai salah satu upaya pencegahan dampak bencana sangat perlu dilakukan. “Agar aliran sungai tidak diganggu tapi dirawat, tanggul yang rusak diperbaiki, jika ada pohon yang menghambat aliran sungai segera disingkirkan,” tegasnya.
Diketahui bencana melanda dua daerah di Sulsel belum lama ini. Bencana banjir diketahui terjadi di Makale, Kabupaten Tana Toraja, pada Minggu, 25 Februari 2024. Otoritas setempat mencatat 200 unit rumah terdampak banjir di sana.
Kemudian bencana tanah longsor di Desa Bonglo, Bastem Utara, Kabupaten Luwu. Sebanyak 24 korban dalam bencana longsor yang terjadi pada Senin, 26 Februari 2024 telah teridentifikasi. Rinciannya, 19 orang dinyatakan selamat dan lima orang lainnya meninggal dunia.