LAYAR NEWS, MAKASSAR — Danny Pomanto dikabarkan mundur dari jabatannya sebagai Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) pasangan capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud di Sulawesi Selatan.
Hal tersebut didasari oleh Peraturan KPU (PKPU) Nomor 15 Tahun 2023 pasal 64 tentang Kampanye Pemilu tertulis Gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, atau wali kota dan wakil wali kota dilarang menjadi ketua tim Kampanye Pemilu. Sebagaimana diketahui, Danny adalah Wali Kota Makassar.
Namun, kabar tersebut belum tersampaikan ke pengurus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sulsel.
“Saya baru tahu ini (kalau Danny mundur dari ketua tim pemenangan Ganjar). Tapi saya kira hal biasa,” kata sekretaris DPW PPP Sulsel, Nur Amal saat dikonfirmasi Senin (30/10/2023).
Dia mengatakan ada aturan kepala daerah dilarang menjadi ketua tim pemilu maka pihaknya akan segera berembuk dengan partai pengusung dan pendukung Ganjar-Mahfud lagi.
“Pasti kita akan kembali ke mekanisme lagi (penunjukan ketua tim pemenangan), kan beliau (Danny) ditunjuk dengan partai pengusung (PPP, PDIP, Perindo dan Hanura),” ujarnya.
Disinggung apakah akan berpengaruh tim pemenangan pasca Danny mundur. Nur Amal menyebutkan pasti itu berpengaruh karena Danny merupakan tokoh yang memiliki basis di Makassar.
“Jelas ada pengaruhnya, apalagi dia tokoh di Sulsel, apalagi beliau (Danny) yang merancang semua,” ujarnya.
Nur Amal mengharapkan tokoh lokal yang cocok menggantikan Danny sebagai ketua tim pemenangan.
“Tapi untuk siapa nanti pada saat rapat baru kita munculkan, bagaimana pengaruhnya di Sulsel,” bebernya.
Dia pun mengharapakan tokoh kepala daerah karena mereka memiliki basis yang jelas.
“Kalau ketua partai kan sudah jelas, kalau kepala daerah dia dinamis dan dia lebih dekat daerahnya sebagai tokoh lokal,” jelasnya.
Nur Amal malah mewacanakan nama bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan muncul pada pembentukan nanti. “Tapi nanti kita lihat setelah rapat, apakah ada tokoh baru atau bagaimana, tapi kepala daerah menjadi pertimbangan yang cocok,” jelasnya.