fbpx
No menu items!
ADVERTISEMENT

PSN Bendungan Jenelata Ditinjau Kajati Sulsel, Pembebasan Lahan Tahap 3 Rampung

Promo

ADVERTISEMENT

LAYAR.NEWS, Makassar — Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan, Agus Salim telah meninjau Proyek Strategis Nasional (PSN) pembangunan Bendungan Jenelata di Kabupaten Gowa, Senin, 6 Januari 2025.

Kajati Sulsel didampingi Asisten Intelijen Ardiansyah, Asisten Tindak Pidana Khusus Jabal Nur, Asisten Perdata dan Tata Usaha Negara Feri Tas dan Kejari Gowa Muhammad Ihsan.

Rombongan Kajati Sulsel diterima langsung Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang, Suryadarma Hasyim Bersama perwakilan KSO (Kerja Sama Operasi) proyek pembangunan Bendungan Jenelata, CAMC Engineering Co., Ltd dari China, PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT Wijaya Karya (Persero).

ADVERTISEMENT

Kepala BBWS PJ, Suryadarma menyampaikan apresiasi atas perhatian dan dukungan Kajati Sulsel Agus Salim bersama jajaran dalam pembangunan Bendungan Jenelata di Desa Tana Karaeng, Pattallikang dan Moncongloe, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa.  

“Kami sangat berterima kasih atas dukungan Bapak Kajati Sulsel. Berkat Satgas Percepatan Investasi yang beliau gagas, kami berhasil menyelesaikan pembayaran lahan tahap 3 akhir tahun 2024,” kata Suryadarma dalam siaran pers yang dilansir dari laman resmi Kejati Sulsel, Senin.

Kata Suryadarma, lahan ini sangat krusial, karena menjadi area pembangunan bendungan. Pembayaran pembebasan lahan tahap 3 ini baru saja diselesaikan 3 Januari 2025. Totalnya ada 72 petak dengan luas lahan 19 hektar lebih yang dibebaskan dengan nilai Rp52 miliar.

ADVERTISEMENT

Kedepan, pihak BBWS PJ bersama kontraktor pelaksana berharap dukungan Kejaksaan lagi untuk pembebasan tahap 4. Luas lahan tahap 4 yang mesti dibebaskan sekitar 34,34 hektar, rinciannya untuk lahan konstruksi 25,84 hektar dan akses jalan menuju pengambilan bahan quarry sekitar 8,5 hektar.

Kajati Sulsel, Agus Salim mengatakan siap membantu pihak BBWS PJ dalam percepatan investasi pada pembangunan Bendungan Jenelata. Apalagi hadirnya bendungan ini bisa memperkuat ketahanan pangan Indonesia dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, ada misi untuk menghadirkan ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi 8 persen,” ujar Agus Salim.

ADVERTISEMENT

“Pembangunan Bendungan Jenelata ini ada irisannya dengan dua poin tersebut. Untuk itu kita harus memastikan pembangunan berjalan dengan baik,” imbuh Agus Salim.

Agus Salim berharap data teknis terkait kebutuhan lahan yang harus dibebaskan bisa dibagikan ke Jaksa Pengacara Negara (JPN) untuk memudahkan dan mencari solusi penyelesaian proses pembebasan lahan.

Diketahui, Bendungan Jenelata merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) di Sulawesi Selatan dengan rencana anggaran pembangunan sebesar Rp 4,15 triliun yang bersumber dari APBN dan Loan Cexim Bank Tiongkok. 

Bendungan Jenelata akan dibangun dengan tipe CFRD (Concrete Face Rockfill Dam) dengan tinggi 62,8 meter. Nantinya, bendungan ini memiliki tampungan normal 223,6 juta meter kubik air dan luas area genangan hingga 12,20 kilometer persegi.

Kepala BBWS PJ Suryadarma mengungkapkan Bendungan Jenelata memiliki beberapa manfaat, diantaranya mereduksi banjir periode ulang 50 tahun dari 1.800 meter kubik per detik menjadi 686 meter kubik per detik, menyediakan air baku sebesar 6,05 meter kubik per detik, menyediakan air untuk irigasi seluas 26.773 hektar dan potensi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) 7 Megawatt.

Saat ini progress pengerjaan fisik Bendungan Jenelata sudah mencapai 7,465 persen. Rencananya pembangunan akan selesai pada tahun 2028 mendatang.

ADVERTISEMENT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!

ADVERTISEMENT

Terkini

Tavares Termotivasi Meski PSM Kalah dari Terengganu, Bakal Bangkit di Bali

LAYAR.NEWS, Makassar — Upaya PSM Makassar untuk mempertahankan posisi puncak klasemen Grup A, ASEAN Club Championship usai. Mereka kalah...
ADVERTISEMENT

Populer

Berita Terkait

ADVERTISEMENT