LAYAR.NEWS, MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan (Danny) pomanto memutuskan untuk lockdown kantor Balaikota Makassar mulai Kamis (8/7/2021) hingga 15 Juli 2021.
Keputusan ini menyusul laporan sebanyak 24 orang pegawai Pemerintah Kota Makassar positif Covid-19 dan 1 orang suspek positif meninggal dunia.
“Jadi kami melakukan lockdown setelah masuk laporan ada 24 pegawai Kota Makassar suspek positif, hampir seluruh SKPD dan satu orang meninggal kemarin di Dinas Pertanian dan Perikanan (DP2). Sehingga saya mengambil kesimpulan untuk me-lockdown Balaikota selama seminggu sambil kita bersihkan,” ujar Danny, Kamis (8/7/2021).
Danny juga telah memerintahkan tim satgas Covid Hunter untuk melakukan tracing bagi yang berkontak langsung dengan pegawai yang terpapar virus Corona.
Meski begitu, Danny menekankan bahwa pelayanan masyarakat tetap akan berjalan, dengan memberlakukan pelayanan online. Sementara itu, para pegawai tetap bertugas dengan menerapkan Kerja jarak jauh atau Work From Home (WfH).
“Hal-hal esensial tetap masuk, tetapi kita sistem virtual semua. Seperti hal ini saya banyak di rumah, kemudian kooridnasinya juga bisa langsung, bisa juga tidak. Tentunya menjaga jarak. Justru sekarang memberi kesempatan kepada teman-teman Damkar untuk segera mendisinfektan seluruh fasilitas di Balaikota,” katanya.
Danny pun menekankan kepada masyarakat bahwa dengan melakukan lockdown kantor Balaikota adalah untuk memutus rantai penularan. Sama hal nya dengan penerapan PPKM di Kota Makassar.
“Inilah kenapa PPKM kita laksanakan secara sunguh- sungguh. Balaikota menjadi pusat pelayanan publik itu terindikasi begitu cepatnya penyebaran covid-19, sehingga me-lockdown Balaikota sebagai usaha untuk memutus penularan ini,” jelas Danny.
“Itukan sama halnya dengan pembatasan PPKM dalam skala mikro. Sehingga, pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah kota adalah usaha untuk menyelamatkan masyarakat dan usaha memutuskan penularan covid,” tutupnya.
Baca berikutnya: Mal, Warkop Hingga PK5 di Makassar Wajib Tutup Jam 5 Sore