Layar.news, Makassar – Legislator Makassar, Rachmat Taqwa Quraisy (RTQ) menilai, kerumunan massa pendukung Danny Pomanto (DP) sangat tidak ideal saat memenuhi panggilan penyidik Polrestabes Makassar atas dugaan tuduhan politik uang.
Ia mengatakan, Makassar masih dalam kondisi pandemi Covid-19, pendukung DP itupun bahkan tidak mematuhi protokol kesehatan.
“Saya sebagai anggota dewan Komisi A DPRD Makassar menyayangkan pendukung paslon yang turun ke jalan tanpa memperhatikan protokol kesehatan, kita hari ini masih berjuang pemulihan covid tapi kok ada hal seperti itu,” tutur Rachmat, Senin (19/10)2020.
Ia menuturkan, kerumunan massa yang terjadi di depan polrestabes Makassar menimbulkan kemacetan.
“Apalagi hari ini Senin tentunya hari weekday semua masyarakat itu bekerja karena ada permasalahan seperti ini jangan membuat jalanan itu macet,” terangnya.
Menurutnya, proses hukum yang dijalani Danny Pomanto atas dugaan pelanggaran politik uang, harus mengikuti sesuai aturan dan undang-undang yang berlaku.
Kata Legislator dari Fraksi PPP itu, massa pendukung seolah-olah terkesan ingin menekan pihak kepolisan dan Bawaslu.
“Mestinya, kalau memang calonnya menganggap bahwa memang tidak salah ikuti saja prosesnya, seolah-olah ada pengerahan massa menekan kepolisian, seolah-olah Bawaslu itu dianggap tidak netral, biarkan berproses kita ini negara hukum,” tegasnya.
“Saya rasa teman-teman di kepolisian dan Bawaslu itu pasti netral, pasti punya integritas menyelesaikan permasalahan itu. Ini bukan lagi jaman premanisme,” pungkas Rachmat.
Sementara itu, Danny Pomanto saat dikonfirmasi menuturkan, kerumunan massa dari pendukungnya itu merupakan bentuk spontan kemarahan yang tidak terduga.
“Itu spontan tidak pernah diduga, bentuk letupan kemarahan rakyat terhadap ketidak adilan. Jadi saya kira ini semacam sinyal dan tanda-tanda bagi kita jangan membuat rakyat marah dengan penanganan pilkada di kota Makassar yang tidak adil atau ada tendensi tertentu yang sudah menjadi bagian atensi rakyat,” tukasnya.