LAYAR NEWS — Partai Golkar dan PAN telah sepakat untuk bergabung dengan koalisi yang dipimpin oleh Gerindra dan PKB dalam persiapan menghadapi Pemilihan Umum 2024. Koalisi ini bertujuan untuk mengusung Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2024.
Deklarasi tentang bergabungnya Partai Golkar dan PAN dilangsungkan di Museum Perumusan Naskah Proklamasi (Munasprok), Jakarta, pada hari Minggu, 13 Agustus 2023, pagi WIB.
Dalam acara ini, Ketua Umum dari kedua partai hadir dan memberikan pidato dalam rangka deklarasi ini.
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa dukungan dari partainya terhadap Prabowo tidak terlepas dari sejarah kerjasama yang telah terjalin antara Menteri Pertahanan tersebut dengan Golkar.
“Kenapa Golkar menjatuhkan pilihan ke Prabowo? Tidak lain tidak bukan karena Letnan Jenderal Prabowo lahir dari rahim Partai Golkar. Oleh karena itu, beliau mengikuti berbagai kegiatan di Golkar dan kekaryaannya tidak diragukan lagi. Ini egaliter, searah, setujuan dengan Golkar, Pak Prabowo,” kata Airlangga dalam pidato deklarasinya.
Sementara itu, Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, secara resmi menyatakan harapannya bahwa dukungan yang diberikan oleh PAN bersama dengan partai-partai lain akan membawa Prabowo menjadi presiden terpilih dalam Pemilihan Presiden 2024.
“Mudah-mudahanan kita bersama PKB, Gerindra, Golkar serta PAN dan teman-teman partai lainnya bisa menuntaskan. Februari 2024 Insya Allah Pak Prabowo menjadi Presiden Indonesia,” kata Zulkifli.
Dukungan dari PAN dan Golkar semakin mengkonsolidasikan posisi Prabowo sebagai calon presiden.
Sebelumnya, Gerindra dan PKB merupakan partai yang mendukungnya.
Meskipun begitu, dalam kerangka koalisi baru ini, masih belum ada kesepakatan mengenai calon wakil presiden yang akan mendampingi Prabowo.
Beberapa nama potensial sebagai cawapres pendamping Prabowo telah beredar, termasuk Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Selain itu, ada wacana yang menyebutkan kemungkinan duet Prabowo dengan Menteri BUMN Erick Thohir, yang mendapat perhatian dari PAN.
Beberapa nama lain yang juga muncul sebagai calon pendamping Prabowo adalah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Yenny Wahid, Mahfud MD, dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Namun, ada catatan terkait usia dalam UU Pemilu yang mempengaruhi beberapa calon tersebut, terutama Gibran Rakabuming Raka. Namun, saat ini UU tersebut sedang dalam proses judicial review di Mahkamah Konstitusi.