fbpx
No menu items!
ADVERTISEMENT

Respons Prabowo Subianto Soal Muhaimin Jadi Cawapres KPP, Minta Semua Pihak Introspeksi

Promo

ADVERTISEMENT

LAYAR NEWS — Koalisi Perubahan dan Persatuan mendeklarasikan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di Surabaya pada Sabtu kemarin, 2 September 2023. Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Ketua Umum PKB menjadi cawapres setelah partainya menerima pinangan dari Partai NasDem yang merupakan anggota Koalisi Perubahan. 

Perjodohan itu pun membuat Koalisi Perubahan untuk Persatuan goyah. Partai Demokrat memutuskan keluar dan mencabut dukungannya kepada Anies. 

Demokrat kecewa lantaran Anies sebelumnya telah memilih Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY, ketua umum partai ini sebagai cawapres. 

ADVERTISEMENT

Selain itu Demokrat kecewa karena Anies tak menyampaikan secara langsung perubahan keputusan tersebut, melainkan melalui anggota Tim 8, Sudirman Said. 

Keputusan untuk mundur dari Koalisi Perubahan dan mencabut dukungan kepada Anies Baswedan itu dibuat pada Jumat lalu, 1 September 2023. Keputusan itu dibuat melalui rapat Majelis Partai Demokrat.

Menanggapi hal itu, bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto mengaku tidak sakit hati ditinggal oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang merapat ke kubu Anies Baswedan. 

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Muhaimin berada dalam satu koalisi dengan Prabowo sejak satu tahun terakhir. 

“Demokrasi adalah suatu proses diskusi bertemu, kadang berpisah, ya santai aja, kita berbuat yang baik untuk rakyat, rakyat yang menilai,” kata Prabowo di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Sabtu, 2 September 2023.

Prabowo menyebut rakyat bakal menilai setiap perbuatan dan ucapan para politikus. Rakyat, kata dia, tidak bodoh dan tak bisa dibohongi.

ADVERTISEMENT

“Semuanya kita serahkan kepada rakyat. Tidak ada pelipur-pelipuran,” kata Prabowo dilansir Tempo.

Prabowo menyebut semua pihak harus melakukan introspeksi dan belajar dari sejarah Indonesia. Menurut dia, Indonesia dulu bisa dijajah oleh Belanda karena adanya pengkhianat hingga terjadi adu domba. 

Lebih lanjut, Prabowo menyebut cap pengkhianat juga pernah diarahkan padanya saat mau masuk dalam Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo atau Jokowi. 

“Akhirnya ya saya harus menjelaskan, lama-lama mereka paham. Jadi politik adu domba, politik pembelahan,” kata Prabowo. 

Dalam sambutannya, Prabowo juga sempat memanggil beberapa partai yang hadir dalam deklarasi tersebut. Mereka antara lain Golkar, PAN, PSI, hingga PBB. Prabowo menyebut dalam acara parpol terakhir yang didatanginya, masih terdapat PKB. Namun, kini partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu telah berbelok mendukung Anies Baswedan. 

Meski begitu, Prabowo mengaku tidak khawatir dengan langkah Muhaimin tersebut. 

“Tenang saja, insya Allah mereka akan hadir kembali. Karena kita menganggap semua orang itu saudara kita,” kata Prabowo.

Menteri Pertahanan itu kemudian menutup pidatonya dengan meneriakan nama sejumlah partai. Namun di akhir perkataannya, Prabowo meneriakan ” hidup PKB”. Pernyataan itu sontak mendapat gemuruh tepuk tangan dari para simpatisan Partai Gelora yang hadir. 

ADVERTISEMENT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!

ADVERTISEMENT

Terkini

Mengurai 10 Poin Penting Peta Jalan Pengembangan Pesantren Ramah Anak Cegah Kekerasan

LAYAR.NEWS, Jakarta — Kementerian Agama (Kemenag) telah menerbitkan regulasi mencegah tindak kekerasan di pesantren. Regulasi itu tertuang dalam Keputusan...
ADVERTISEMENT

Populer

Berita Terkait

ADVERTISEMENT