fbpx
No menu items!
ADVERTISEMENT

Sebagian Besar Kebakaran di Makassar Disebabkan Arus Pendek

Promo

ADVERTISEMENT

Layar.news, Makassar – Sebanyak 88 kasus kebakaran yang terjadi di Kota Makassar sepanjang tahun 2020.

Plt Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Pemkot Makassar Elodewata Wahid Yunus menyampaikan, dari 88 kasus itu, ada 55 kasus diantaranya disebabkan oleh hubungan arus pendek listrik.

Selain akibat hubungan arus pendek listrik, kebakaran juga kadang dipicu oleh kelalaian manusia yang lupa memadamkan api kompor usai memasak, atau lupa memadamkan api usai membakar sampah.

ADVERTISEMENT

“Kami telah melakukan edukasi dan sosialisasi upaya pencegahan kebakaran di titik – titik yang rawan terbakar tujuannya untuk menggugah kesadaran masyarakat bekerjasama menjaga lingkungan dari potensi kebakaran,” ujarnya, Selasa (1/09)2020.

Baca juga:  Armada Terbatas, Damkar Lutim Kesulitan Atasi Kebakaran Lahan di Malili

Ketua DPD AKLI (Asosiasi Kontraktor Listrik Mekanikal) Sulsel, Budiman mengatakan, ada beberapa faktor yang bisa mengakibatkan hubungan arus pendek listrik.

ADVERTISEMENT

Diantaranya pencurian listrik atau sambung langsung yang dipicu dari keinginan masyarakat menikmati daya listrik yang tinggi dengan biaya rendah.

Penyebab lainnya berasal dari instalasi listrik yang tidak mampu menyokong daya terpasang.

ADVERTISEMENT
Baca juga:  Ranperda Pencegahan Kebakaran Digodok, AKLI Sulsel Tekankan Hal Ini

“Ada penambahan daya sementara tidak dilakukan pengecekan apakah instalasi yang tepasang mampu menyokong penambahan daya tersebut,” kata Budiman.

Idealnya lanjut Budiman, setiap 10 tahun sekali dilakukan pengecekan instalasi listrik apakah masih laik atau membutuhkan rehabilitasi.

Pengecekan ini dapat mencegah terjadinya hubungan arus pendek listrik yang dapat memicu terjadinya kebakaran.

ADVERTISEMENT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ADVERTISEMENT

Terkini

Pj Gubernur Sulsel Ajak ASN Atasi Kemiskinan Ekstrim dan Stunting 

Sulsel banyak melahirkan SDM yang memberikan pendapat, tapi kurang memberikan pendapatan untuk mengembangkan pertumbuhan ekonomi di Sulsel. 
ADVERTISEMENT

Populer

Berita Terkait

ADVERTISEMENT