Layar.news, Makassar – Pengamat Politik Unhas, Sukri Tamma menilai, jika melihat program yang dipaparkan keempat kandidat paslon Walkot Makassar selama kampanye bergulir adalah salah satu dari sekian kebijakan.
Menurutnya, program tersebut sebagai bentuk untuk menarik minat masyarakat.
“Tawaran kerja palon yang disampaikan ke masyarakat itu bergantung nanti masyarakat yang menilai. Program yang ditawarkan itu untuk menarik minat masyarakat,” terangnya, Selasa (27/10) 2020.
Jika melihat program yang ditawarkan pasangan nomor urut 1, Danny Fatma yakni tetap fokus menata lorong.
Ketika Danny Pomanto kembali memimpin Kota Makassar lorong akan dijadikan sebagai lorong wisata.
“Ini diharapkan bisa menjadi salah satu penunjang peningkatan perekonomian warga Kota Makassar,” terang Sukri.
Sementara paslon nomor urut 2, Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando (Appi-Rahman). Jika nantinya terpilih, pihaknya bertekad meningkatkan perekonomian daerah dan mengurangi pengangguran di Makassar.
Program lainnya ditawarkan adalah di masa pandemi covid yang masih merebak dan meningkatkan ekonomi menjadi salah satu perhatiannya.
“Sekarang ditengah pandemi ini ada masalah dalam aspek ekonomi sehingga itu dipakai untuk mencoba kebijakan itu yang dipakai untuk menarik dukungan masyarakat,” kata Sukri.
Sementara Paslon nomor urut 3, Syamsu Rizal MI-Fadli Ananda, salah satu bentuk program 100 hari pemerintahan adalah reformasi birokrasi.
Disisi lain, paslon nomor urut 4 Irman Yasin Limpo – Andi Zunnun (IMUN) salah satu program unggulannya adalah iuran BPJS Kesehatan yang akan dibayarkan Pemkot.
Di tengah pandemi Covid-19, masyarakat terjebak dalam kondisi PSBB atau Pendapatan Sedikit Belanja Banyak. Sehingga, pemerintah harus memberikan alternatif untuk meringankan beban masyarakat.
Pengamat Pemerintahan Universitas Hasanuddin, Andi Lukman Irwan mengatakan, keempat paslon Wali Kota Makassar ini harus mampu meyakinkan masyarakat pada debat publik nanti.
Menurutnya, mereka harus mampu mengeskplor gagasan teknis dari narasi program yang ditawarkan di masyarakat.
“Mereka harus bisa memaparkan narasi program yang betul-betul bisa menyelesaikan masalah yang dirasakan masyarakat, sesuai data dan fakta yang ada,” tuturnya.
Setiap program yang ditawarkan kata, Andi Lukman, mereka harus bisa menjawab secara detail dan teknis.
Sehingga, masyarakat betul-betul memahami program strategis apa yang diberikan untuk menjawab keresahan masyarakat selama ini.
“Ada banyak program yang dirasakan masyarakat harus mampu dijawab dengan program strategis oleh para paslon yang bersifat detail dan teknis,” pungkasnya.