LAYAR NEWS, Makassar – Petugas haji berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para jemaah pada musim haji tahun ini, 2024. Sederet tantangan pun kini menunggu petugas haji. Tantangan pertamanya adalah tahun ini ada sekitar 45.000 jamaah haji lansia.
“Dalam melayani lansia, gambaran sederhana adalah ibaratnya sama seperti melayani orang tua kita sendiri,” kata Direktur Bina Haji Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Arsad Hidayat, dilansir dari laman resmi Kemenag Sulsel, Sabtu, 23 Maret 2024.
Menurut Arsad, yang perlu ditekankan kepada petugas haji adalah pola pikir melayani lansia. Para lansia harus diberi sambutan terbaik, siapkan tempat terbaik, makanan terbaik. “Siapkan yang terbaik, layani dengan baik, komunikasi dengan bahasa yang baik, dan jangan sakiti mereka,” pintanya.
Arsad mengatakan, pada tahun 2023, jumlah jamaah haji yang meninggal lebih dari 820 dan termasuk yang tertinggi sepanjang sejarah perhajian di Indonesia. Untuk mengantisipasi hal tersebut mesti ada alternatif ibadah bagi jamaah haji lansia dengan membuat perencanaan yang tepat, tanpa keluar dari ketentuan manasik.
“Angka tersebut merupakan angka tertinggi dalam sejarah penyelenggaraan haji, sehingga hal tersebut menjadi PR bersama supaya memastikan jamaah haji dalam kondisi nyaman, beribadah nyaman, berangkat nyaman dan pulang nyaman,” jelasnya.
Pelaksanaan haji tahun ini kemungkinan besar berada pada kondisi musim panas. “Ini penting agar disosialisasikan pada jamaah, pada saat kondisi cuaca panas untuk mempertimbangkan afdhal dengan mengabaikan kemaslahatan jiwa, apalagi kalau ibadah bersifat sunnah,” lanjutnya
Disisi lain dia juga berharap, keterlambatan transportasi Armuzna yang disediakan oleh Masyair tidak terulang kembali seperti pada tahun sebelumnya. “Berbagai tantangan tersebut perlu dipersiapkan dalam penyelenggaraan haji 2024,” tutupnya.