LAYAR.NEWS, MAKASSAR – Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sulsel, Edy Rahmat ikut terjaring Operasi Tangkap Tangan oleh KPK pada Sabtu (27/2/2021) dini hari.
Edy ditangkap KPK di Rumah Makan Nelayan, Jalan Ali Malaka, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar.
Pasca tertangkapnya Edy oleh KPK, nampak Kantor Dinas PU Sulsel yang terletak di Jalan AP Pettarani Makassar tersebut dijaga ketat.
Petugas keamanan mengaku, untuk sementara waktu Kantor Dinas PU Sulsel akan dijaga ketat untuk menghindari adanya pihak-pihak tertentu yang masuk.
“Tidak boleh masuk jadi di jaga. Yang jaga kami petugas pagi sampai besok pagi lagi ada yang gantikan,” ujar Hasan Malik kepada Layar.News saat ditemui di Kantor Dinas PU Sulsel, Sabtu (27/02/2021).
Hasan menambahkan, meskipun Hari Sabtu merupakan hari libur, biasanya masih ada pegawai yang masuk untuk urusan pekerjaan yang belum selesai. Namun, untuk sementara pegawai tidak diperbolehkan masuk ke gedung kantor selama batas waktu yang belum ditentukan.
Bahkan, setiap ruangan dalam gedung tersebut dikunci rapat dan pintu masuk utama digembok menggunakan rantai dan dihalangi meja.
“Gedung ini belum sempat dibikinkan kunci jadi kita inisiatif (menggembok) untuk menjaga keamanannya. Karena biasa pegawai masuk kalau masih ada belum selesai pekerjaannya jadi kita tidak izinkan masuk untuk sementara,” jelasnya.
Diketahui sebelumnya, KPK menangkap Edy Rahmat beserta lima orang lainnya termasuk Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah. Tim KPK kemudian langsung memboyong Nurdin Abdullah, Edy Rahmat dan empat orang lainnya ke Jakarta untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut di gedung Merah Putih.
Baca berikutnya: Jubir Gubernur Sulsel Bantah Nurdin Abdullah Terjaring OTT KPK