fbpx
No menu items!
ADVERTISEMENT

Selama Corona, Terjadi Penurunan Jumlah Bayi dan Balita Diimunisasi

Promo

ADVERTISEMENT

Layar.news, Makassar – Masa pandemi yang telah berlangsung selama lebih dari empat bulan berdampak pada terbatasnya berbagai aktivitas rutin masyarakat.

Pembatasan ini merupakan konsekuensi dari pemberlakuan protokol kesehatan untuk menekan penyebaran virus yang saat ini belum memiliki vaksin.

Salah satu aktivitas rutin yang ikut terhenti di masa pandemi ini adalah akses Pos Pelayanan Masyarakat Terpadu (Posyandu) di masyarakat.

ADVERTISEMENT

Akibatnya, kegiatan imunisasi anak maupun layanan konsultasi untuk mencegah kehamilan pada ibu usia produktif ikut terhenti.

Menanggapi hal ini, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Selatan, Lies F Nurdin bersama seluruh komponen terkait yakni Dinas Kesehatan Daerah, BKKBN, tenaga kesehatan.

ADVERTISEMENT
Baca juga:  Masjid 99 Kubah Tak Sempurna, DMI Sulsel Dukung Pemerintah Sempurnakan

Serta pengurus PKK dari seluruh daerah mulai mensosialisasikan pengoperasian Posyandu dengan menerapkan protokol Covid-19.

Melalui Webinar yang digelar dengan tema ‘Revitalisasi Posyandu di Masa Pandemi Covid-19 Menuju Masyarakat Sehat, Lies menerangkan perlunya upaya agar proses imunisasi anak melalui Posyandu tetap terlaksana di masa pandemi.

ADVERTISEMENT

“Kami membicarakan bagaimana mengaktifkan kembali Posyandu, karena dilihat dari jumlah anak-anak yang diimunisasi menurun, khususnya pada bulan Maret dan April,” terang Lies usai mengisi kegiatan Webinar di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Jumat (10/7)2020.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi, persentase penurunan anak yang tidak diimunisasi pada Maret sebanyak 5,1 persen, jumlah ini jauh meningkat pada April yakni sebanyak 19,7 persen.

Baca juga:  Appi Terancam Gagal Maju, 5 Partai Tersisa Belum Arahkan Dukungan

“Kondisi ini sangat berbahaya untuk masa depan anak-anak kita, bisa memicu kejadian luar biasa,” jelas Lies.

“Untuk itu, kami mengimbau Posyandu di seluruh Kabupaten Kota bisa diaktifkan kembali dengan menggunakan protokol kesehatan secara ketat,” ujarnya.

Petugas Posyandu Wajib Sehat

Dalam aturan yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Pemyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, layanan Posyandu yang beroperasi di masa pandemi wajib memastikan kader Posyandu yang bertugas dalam keadaan sehat.

Baca juga:  Hijrah, Tinggalkan Zona Nyaman ke Bisnis Non Riba

Petugas wajib menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, wajib mengatur meja minimal 1 meter, para orang tua bayi/balita membawa kain/sarung untuk menimbang.

Mengatur jadwal masuk sasaran ke area pelayanan sebagai upaya Physical Distancing (maksimal 10 orang petugas termasuk petugas).

Menyediakan sarana cuci tangan dan had sanitizer, anak yang imunisasi suntik diminta untuk menunggu di sekitar atau diluar area pelayanan sebelum pulang untuk menerapkan prinsip safety injection.

Kemudian, kader Posyandu melakukan pemantauan dan pelaporan kondisi masyarakat yang terdampak kepada petugas yang berwenang.(rls)

ADVERTISEMENT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ADVERTISEMENT

Terkini

Mantan Karyawan Adukan PT Bintang Internasional ke Disnaker Makassar

Mantan Karyawan Adukan PT Bintang Internasional ke Disnaker Makassar
ADVERTISEMENT

Populer

Berita Terkait

ADVERTISEMENT