LAYAR.NEWS, Jakarta — Penyuluh Agama Islam sebagai penyampai pesan religi dan moral ke masyarakat diminta untuk terus mengembangkan kemampuan dalam segala bidang. Khususnya dalam pola interaksi dan komunikasi.
Itu dianggap menjadi tuntutan dan bagian dari tanggung jawab penyuluh agama agar mampu memenuhi ekspektasi masyarakat. Jajaran Kemenag RI selama ini mendapat laporan bahwa penyuluh agama kerap menjadi tempat curhat umat agar diberikan solusi.
“Penyuluh tidak sekadar menyampaikan informasi keagamaan, tetapi juga dituntut menjadi penasihat, psikolog, ahli ekonomi, hingga praktisi hukum,” kata Stafsus Menag Bidang Pendidikan, Organisasi Kemasyarakatan, dan Moderasi Beragama, Farid F Saenong dilansir dari laman resmi Kemenag RI, Senin, 17 Maret 2025.
Menurutnya, penyuluh agama berada di garda terdepan dalam melayani umat. Karena itu, selain memahami ajaran agama, mereka juga harus memiliki keterampilan komunikasi yang baik.
“Bagaimana berbicara kepada orang, melayani dengan baik, itu ada ilmunya tersendiri. Jika tidak dipelajari secara khusus, kita hanya bisa memahaminya secara otodidak,” jelas Farid.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga integritas dan profesionalisme dalam menjalankan tugas. “Masyarakat datang kepada kita dengan berbagai persoalan. Kalau kita tidak kuat iman, kita bisa justru menjadi bagian dari masalah itu,” katanya.
Farid menegaskan, Kemenag akan terus mendorong peningkatan kapasitas penyuluh melalui berbagai program pelatihan. Menurutnya, keterampilan ini bukan hanya penting bagi penyuluh, tetapi juga demi kemaslahatan umat.
“Kami memahami bahwa tugas penyuluh tidak mudah. Oleh karena itu, kita harus memastikan mereka memiliki bekal yang cukup dalam menjalankan peran strategis ini,” Farid menyudahi.