LAYAR NEWS, Makassar – PT PLN mengumumkan terus berinovasi untuk menjaga keandalan pasokan listrik kepada masyarakat. Terbaru, di awal tahun 2024 ini, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (Sulselrabar) telah menggunakan teknologi Drone.
“Drone berfungsi untuk memudahkan petugas dalam melakukan pemantauan jaringan listrik di lokasi geografis yang sulit dijangkau,” tulis pengumuman yang dilansir akun resmi Instagram PLN UID Sulselrabar yang dilansir Kamis, 11 Januari 2024.
PLN mengklaim, dengan menggunakan teknologi Drone ternyata cukup efisien dalam melakukan upaya preventif untuk mencegah terjadinya gangguan pasokan yang disebabkan oleh pohon dan menganalisa secara detail kondisi peralatan yang perlu diremajakan.
Sepanjang tahun 2023, PLN UID Sulselrabar telah melaksanakan inspeksi jaringan menggunakan Drone sepanjang 1.120 kilometer sirkuit (kms) jaringan listrik. Dengan sumber daya manusia 57 pilot Drone bersertifikat. Upaya ini memudahkan dalam memantau aktivitas kelistrikan di wilayah PLN kepada masyarakat.
PLN UID Sulselrabar juga sebelumnya sempat mengedukasi masyarakat mengenai gangguan listrik yang berpotensi terjadi di musim cuaca ekstrem seperti saat ini. Sebagian besar daerah di Sulsel saat ini juga telah dilanda hujan dengan intensitas ringan hingga sedang disertai angin kencang dan petir.
Gangguan listrik yang sering terjadi saat cuaca ekstrem menurut PLN ada empat. Pertama, gardu atau tiang listrik tertimpa pohon. Diketahui, potensi bencana saat musim hujan disertai angin kencang dapat memicu terjadinya pohon tumbang. Bila berdekatan dengan perangkat listrik, insiden ini tentu tak dapat dihindari.
Kedua adalah gardu listrik terendam banjir. Di Makassar saat musim hujan, hampir sebagian besar wilayah pasti kebanjiran. Selain di pemukiman warga, beberapa ruas jalan utama di Kota Daeng juga terendam banjir akibat drainase yang kurang memadai. Banjir yang tinggi dapat merendam gardu listrik dan tentu sangat berbahaya.
Ketiga adalah karena petir menyambar gardu distribusi, dan terakhir adalah longsor sehingga tiang jaringan rubuh. Fenomena tanah longsor juga kadang menjadi laporan rutin otoritas terkait sejumlah daerah di Sulsel yang dianggap rawan. Tak hanya korban jiwa tanah longsor juga dapat memicu kerusakan fasilitas umum.