LAYAR.NEWS – Bulan Ramadhan semakin dekat. Awal menjalankan ibadah puasa bisa menjadi momentum yang menantang bagi penderita asam lambung.
Penderita asam lambung terutama yang sudah kronis atau didiagnosis dengan gastro esophageal reflux disease (GERD) berisiko kambuh terutama pada pekan awal puasa.
Mengatisipasi hal tersebut, dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterologi hepatologi Profesor Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH menganjurkan agar penderita penyakit asam lambung kronis atau GERD berkonsultasi ke dokter untuk persiapan puasa.
“Saya menganjurkan kalau saat ini ada masalah lambung konsultasi dulu ke dokternya,” ujar Ari dikutip dari dari Antara pada Jumat (25/3/2022).
Selain itu, Ari juga menyarankan agar pengidap gangguan lambung yang berpuasa untuk minum obat asam lambung di minggu pertama Ramadhan.
Lebih lanjut, Ari menjelaskan bahwa pekan pertama puasa adalah fase tubuh menyesuaikan diri. Sementara pada pekan kedua, tubuh biasanya sudah bisa beradaptasi dengan puasa.
“Fase penyesuaian di minggu pertama itu untuk semua orang, bukan cuma yang GERD. Bisa tidak berpuasa. Baru minggu keduanya sudah bisa menyesuaikan diri,” jelas Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) ini.
Menurut Ari, setiap orang termasuk penderita asam lambung bisa memetik manfaat puasa bagi kesehatan fisik dan mental. Di antaranya bisa sebagai momentum menjaga pola makan lebih sehat sampai mengendalikan stres.
Menurutnya, puasa bisa bermanfaat untuk kesehatan karena waktu makan dua kali sehari dengan jeda kurang lebih 12 jam bisa membuat beberapa organ tubuh beristirahat.
“GERD sering kambuh karena cemas berlebihan. Nah, saat puasa bisa mengendalikan diri, otomatis asam lambung bisa terkendali. Selain itu, puasa juga bisa jadi momen yang tepat untuk mengontrol pola makan,” ujar dia.
Baca berikutnya: Rutin Gunakan Obat Kumur, Awas Ini Bahayanya