Layar.news, Makassar – Mantan Sekretaris Kota (Sekkot) Makassar, Ibrahim Saleh membantah pernyataan Cawali Makassar, Abdul Rahman Bando (ARB) yang menilai kepemimpinan Danny-Ical (DIA) banyak kegagalan.
Kata Ibrahim, ARB keliru bila membawa nama Deng Ical dalam kegagalan kepemimpinan Wali Kota sebelumnya. Sebab Deng Ical tidak diberikan ruang dan peran oleh Wali Kota Danny Pomanto.
Menurutnya, kunci keberhasilan atau tidaknya pembangunan daerah terletak pada manajemen dan gaya kepemimpinan kepala daerah.
“Saya sangat yakin pak ARB paham dan mengerti karena beliau mantan kepala dinas (perikanan dan pertanian) di era itu. Makanya, saya berpandangan bahwa arah statement pak ARB tentang kegagalan program Pemkot Makassar kala itu sesungguhnya bukan karena pembantu Wali Kota, mulai dari Wakil Wali Kota, Sekkot, Asisten dan Kadis,” terangnya.
Menurutnya, Wali kota sebelumnya gagal karena tidak mendelegasikan sebagian kewenangan dan tanggung jawab kepada para pembantunya, mulai dari wakil wali kota, sekretaris kota, asisten dan kepala dinas.
“Bukan pembantu wali kota menjadi penyebab kegagalan program Pemkot Makassar. Penyebab utamanya adalah, gaya kepemimpinan Wali Kota yang tidak mempercayai dan mendelegasikan sebagian kewenangan dan tanggung jawab kepada staf atau pembantunya,” terang Ibrahim.
Lebih jauh, ia mengatakan Deng Ical maupun ARB memiliki masalah yang sama di era kepemimpinan Wali Kota sebelumnya.
Bahkan, kata dia, Deng Ical lebih berat tekanannya, dimana ia dianggap rival sehingga benar-benar tidak diberikan ruang dan peran oleh Wali Kota.
“Di era kepemimpinan DP, selaku wali kota sistem pemerintahan memang tidak berjalan sesuai regulasi pemerintahan yang ada. Banyak fungsi dan peran terpotong. Misalnya peran Wakil Wali Kota kurang optimal karena tertutup, bahkan bisa dibilang terkunci oleh pola manajemen dan gaya kepemimpinan wali kota kala itu,” sebutnya.
“Termasuk juga peran-peran kepala dinas yang secara teknis mengeksekusi program tidak dapat berjalan maksimal. Misalnya dinas perhubungan terkait kegagalan pete-pete smart dan halte kapsul, lalu ada juga dinas perikanan dan pertanian terkait program TPI modern dan banyak lagi,” tutupnya.