fbpx
No menu items!
ADVERTISEMENT

Sistem Peringatan Dini Banjir Lahar Dingin Gunungapi Ibu Siap, Begini Cara Kerjanya

Promo

ADVERTISEMENT

LAYAR NEWS, Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mempersiapkan pembangunan sistem peringatan dini banjir lahar dingin kawasan Gunungapi Ibu. Pembangunan sistem peringatan dini banjir lahar dingin merupakan arahan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto.

Rencana pemasangan sistem peringatan dini banjir lahar dingin di Gunungapi Ibu merupakan tindak lanjut dari hasil pemetaan menggunakan drone serta hasil kajian bersama Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang telah dilaksanakan sebelumnya. 

“Langkah ini diambil atas dasar pengalaman kejadian  galodo yang melanda wilayah Sumatera Barat di awal tahun 2024,” tulis keterangan dalam siaran pers yang diterima dari Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Jumat, 26 Juli 2024.

ADVERTISEMENT

Hingga saat ini, siklus erupsi besar pada Gunungapi Ibu belum dikenali. Meskipun demikian, gunung dengan ketinggian 1.325 mdpl ini mengalami erupsi terus menerus dengan intensitas yang relatif kecil. Hal ini menyebabkan kawah gunung telah terisi penuh material erupsi yang mudah runtuh. 

Material vulkanik ini berpotensi menjadi lahar jika terjadi hujan dengan intensitas yang tinggi. Berdasarkan analisis pemodelan lahar Gunungapi Ibu oleh PVMBG, dengan asumsi volume material 300 ribu hingga 500 ribu meter kubik, hasilnya memperlihatkan bahwa aliran lahar tidak hanya terjadi di sepanjang aliran sungai. 

“Namun di beberapa sungai, aliran laharnya melimpas hingga ke area perkebunan yang memiliki morfologi seperti lembah sungai. Di beberapa lokasi, aliran lahar juga melanda lokasi-lokasi yang telah ada bangunan,” keterangan BNPB.

ADVERTISEMENT

Bukaan kawah pada Gunungapi Ibu teramati berada di sisi sebelah barat laut. Hal tersebut memungkinkan potensi luncuran lahar dingin ke arah utara-barat laut antara lain Desa Borona, Todoke, Togorebasungi, Tuguis, Soasangaji, Tukuoku, Duono, hingga Togowo di Kecamatan Tabaru, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara.   

Pada 9 Juli 2024, BPBD Halmahera Barat menerima laporan warga bahwa telah terjadi limpasan air Sungai Duono yang berhulu di Gunungapi Ibu. Sungai Duono merupakan kali mati (sungai ephemeral) yang dangkal dan tidak lebar di sisi hilir. 

Kejadian ini dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi yang melanda wilayah Halmahera Barat selama dua hari berturut-turut. Aliran air yang cukup deras tersebut membawa material pasir vulkanik hingga meluap ke jalan raya. 

ADVERTISEMENT

Survei Hulu Sungai

Tim survei sensor peringatan dini banjir lahar Gunungapi Ibu melaksanakan kegiatan pada Rabu, 24 Juli. Tim survei terdiri dari gabungan unit kerja Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatinkom), Direktorat Pemetaan Evaluasi Risiko Bencana (PERB), dan Direktorat Peringatan Dini BNPB. 

Dibantu oleh BPBD Halmahera Barat, Personil Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Ibu, dan warga setempat. Survei dimulai dari Desa Togoreba Sungi yang merupakan desa terdekat dari kawah Gunungapi Ibu. Jaraknya sekitar lima kilometer dari bibir kawah. Desa ini merupakan wilayah Kawasan Rawan Bencana (KRB) I. 

Tim survei pemasangan sensor peringatan dini banjir lahar dingin Gunungapi Ibu. (Foto: BNPB)
Tim survei pemasangan sensor peringatan dini banjir lahar dingin Gunungapi Ibu. (Foto: BNPB)

Rencananya, sensor peringatan dini akan dipasang sejauh tiga kilometer dari pemukiman warga. Hal ini berdasarkan asumsi kecepatan aliran lahar dingin 6 menit per 1 kilometer. Jika lokasi sensor berjarak 3 kilometer untuk menginformasikan bahaya lahar dingin, maka warga memiliki waktu 18 menit untuk evakuasi.

Hasil observasi di lapangan menunjukkan kondisi jalur lahar di hulu cukup dalam ketinggiannya, cukup lebar, dan tertutup vegetasi lebat sedangkan jalur lahar di hilir relatif dangkal dan pendek. Data yang diperoleh dari survei ini akan dikaji lebih lanjut dan akan dilaksanakan survei lanjutan. 

Dari hasil survei sementara ini, BNPB mengimbau kepada pemerintah daerah setempat untuk mengupayakan pengerukan atau pembersihan aliran sungai di wilayah hilir seperti di Sungai Duono dan beberapa sungai mati lainnya sebagai langkah mitigasi limpahan lahar dingin di wilayah hilir. 

ADVERTISEMENT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ADVERTISEMENT

Terkini

Pelanggaran Netralitas ASN di Pilkada, Gakkumdu Sebut Terlapor dan Saksi Beda Keterangan 

LAYAR.NEWS, Makassar — Tim penyidik Sentra Gakkumdu Bawaslu Sulsel kembali memanggil dan memeriksa Kepala UPT Pendapatan Wilayah 1 Makassar,...
ADVERTISEMENT

Populer

Berita Terkait

ADVERTISEMENT