LAYAR NEWS, MAKASSAR — Pengusulan interpelasi yang diinisasi oleh salah satu anggota fraksi Golkar di DPRD Sulsel Arfandy Idris, ditanggapi Rahman Pina, rekan satu fraksi di partai tersebut.
Rahman mengatakan wacana interplasi Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman tidak pernah dibahas di dalam Fraksi Golkar. Dia pun menganggap sebagai hak personal, bukan suara dari partai berlambang pohon beringin rindang tersebut.
“Jadi itu personal. Kami belum pernah bahas di fraksi,” kata Rahman Pina yang merupakan Sekretaris Fraksi Golkar DPRD Sulsel, Kamis, 24 Agustus 2023.
Namun, tampak Rahman tidak sependapat dengan rekan itu. Menurutnya, dia tidak setuju adanya wacana interplasi kepada Gubernur Sulsel karena tidak relevan lagi, mengingat jabatan gubernur akan berakhir pada 15 September 2023.
“Saya kira tak relevan lagi dengan sisa masa jabatan gubernur yang tinggal beberapa hari lagi akan berakhir. “ ujarnya.
Ihwal munculnya wacana penggunaan hak interpelasi oleh legislator DPRD Sulsel berkaitan dengan kebijakan Gubernur Sulsel soal pengangkatan, mutasi maupun pemberhentian dari jabatan Aparat Sipil Negeri (ASN) di Pemprov Sulsel,
Menurut Rahman, bila mutasi pejabat dijadikan dasar usulan interplasi kepada Sudirman mestinya pengusul mengkonfrontir Inspektorat dan BKD dan menayakan alasan mengapa gubernur menurunkan jabatan eselon pejabat.
“Bisa saja karena ada pelanggaran. Jadi terlalu jauh kalau sampai interpelasi,” sambungnya lagi.
Menurutnya, setiap mutasi jabatan pasti ada yang senang dan kecewa. Tapi sepanjang sesuau regulasi perundang undangan, gubernur punya hak prerogatif.