LAYAR NEWS, Makassar – Sosialisasi untuk mencegah judi online masif digaungkan di lingkungan Pemprov Sulsel. Seperti yang disampaikan Sekretaris Diskominfo SP Sulsel, Sultan Rakib saat tampil di depan seluruh pegawai ASN dan non ASN dalam kuliah tujuh menit (kultum), Selasa, 30 Juli 2024.
“Ini sangat berbahaya, bahwa judi online itu tidak ada untungnya. Karena secara algoritma sudah dibangun sebuah sistem bagaimana agar pemenang judi online itu adalah para bandar. Tidak ada sistem judol yang dibangun untuk memenangkan player,” kata Sultan, dilansir dari laman resmi Pemprov Sulsel, Selasa siang.
Dalam materi tausiahnya, Sultan Rakib menyampaikan larangan dalam Islam bermain judi. Bukan hanya hukum Islam, hukum positif negara juga melarang. Menurutnya, saat ini sedang marak sistem perjudian secara online. “Kemenangan terbesar seorang pejudi online adalah berhenti main judi (online),” tegas Sultan.
Sultan menerangkan, pengendali judi online berasal dari luar negeri seperti Macao, Kamboja, Singapura dan lain-lain. Hal ini menurutnya, embuat pemerintah sulit melakukan cutting atas beroperasinya website judi online di Indonesia.
Terlebih lagi saat hendak mengakses permainan judi ini diperlukan tools tambahan. “Apalagi ada juga aplikasi VPN atau Proxy. Yang bisa digunakan user untuk mengakses aplikasi atau web judi online tersebut,” ujar Sultan.
Sultan menambahkan bahwa, orang tua, guru dan lainnya menjadi kunci utama pencegahan judi online di Indonesia. “Melalui petuah dan nasihat dan pengawasan orang tua dan guru di sekolah,” imbuh Sultan.