LAYAR.NEWS – Virus Corona varian Omicron menjadi momok baru karena disebut memiliki laju penularan lebih cepat dari varian Delta.
Apalagi, gejala omicron lebih sulit dideteksi dibandingkan yang lainnya. Bahkan, pasien pertama di Indonesia yang terpapar varian Omicron tidak memliki gejala seperti demam dan batuk.
Secara garis besar batuk, flu, demam tinggi, dan hilangnya kemampuan indera penciuman dan indera perasa jadi sederet gejala umum dari infeksi COVID-19.
Meski begitu, dr Gary Bartlett mengatakan bahwa varian Omicron ternyata punya gejala yang lebih spesifik tertentu yakni gatal pada tenggorokan.
“Pasien cenderung merasakan rasa gatal yang aneh di tenggorokan mereka,” ujar dr. Gary Bartlett, seperti dikutip dari OkeZone pada Sabtu (18/12/2021).
Selain rasa gatal yang aneh di tenggorokan, dokter Gary juga menyebutkan beberapa gejala spesifik lainnya dari Omicron.
“Rasa kelelahan ekstrim yang terus-menerus, nyeri otot, batuk kering terus menerus, dan bahkan berkeringat di malam hari (night sweats). Semuanya bisa menjadi tanda infeksi Omicron,” tambahnya.
Gejala dari varian Omicron awalnya mungkin terlihat lebih ringan dibandingkan dengan infeksi Covid-19 yang disebabkan oleh varian Delta. Untuk itu, dr Gary memperingatkan masyarakat jangan sampai terlena.
“Ini mungkin gejala pertama dan satu-satunya dari varian Omicron. Mungkin sulit membedakan antara Covid-19 dan flu biasa tanpa tes PCR,” pungkas dokter Gary.
Baca berikutnya:
Baca berikutnya: Kasus Pertama Omicron Ditemukan di Wisma Atlet