LAYAR.NEWS, MAKASSAR – Balai Karantina Pertanian Makassar telah sertifikasi 46 ribu kilo atau 46 ton kotoran kelawar atau Bat Guano, yang dikirim ke Amerika.
Sub Koordinator Informasi dan Sarana Teknik Karantina Hewan Balai Karantina Makassar, drh Sandra Diah Widhiyana, mengatakan bahwa meskipun memiliki potensi, komoditi ini tidak dibudidayakan.
Sehingga, pihaknya belum bisa mengukur secara pasti jumlah yang bisa disediakan untuk kebutuhan ekspor. Padahal, menurutnya permintaan pasar cukup besar.
“Potensi banyak, cuma kita belum terukur karena tidak dibudidayakan. Itu diambil langsung dari alam. Jadi kita belum bisa mengukur bisa berapa ton karena kita tidak ternakkan itu. Kalau ada, dipanen. Tapi permintaan banyak dari luar,” jelasnya, Rabu (23/3/2022).
Sandra menambahkan, saat ini permintaan yang bisa dipenuhi baru Amerika. Tentunya setelah lulus standar persyaratan, seperti kesehatan dan sanitasinya.
“Ini yang sudah dilakukan oleh eksportir di sini adalah Amerika yang sudah kita bisa penuhi protokol pengiriman barangnya,” kata Sandra.
Sertifikasi sendiri, lanjut Sandra, dibutuhkan untuk kesesuaian dokumen dengan fisik. Kemudian persyaratan pemenuhan protokol.
“Kami pastikan bahwa itu terpenuhi. Karena kita antisipasi jangan sampai barang tertolak di negara tujuan,” jelasnya.
Sandra mengatakan eksportir untuk komoditi Bat Guano di sulsel baru satu orang saja dengan tujuan satu negara.
Kita sedang sama-sama menjajaki untuk pengiriman ke negara lain. Tapi kembali lagi protokol pengirimannya kami berusaha penuhi.
Pihaknya saat ini mencoba penjajakan untuk memperluas pasar mematangkan untuk Bat Guano. Termasuk Cina dan Uni Eropa.
Baca berikut: Potensi Besar, Sayangnya Sulsel Belum Bisa Ekspor Sarang Burung Walet