LAYAR.NEWS, Jakarta — Save the Children Indonesia mengungkapkan, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018, proporsi terbesar masalah gigi di Indonesia adalah gigi rusak atau berlubang atau sakit (45,3 persen).
Dan pada Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, Sulawesi Selatan menduduki peringkat kedua terbanyak terkait masalah Kesehatan gigi dan mulut di Indonesia yaitu 68,4 persen lebih banyak dibandingkan rata-rata nasional (56.9 persen).
“Angka ini mencerminkan perlunya peningkatan edukasi dan perubahan perilaku dalam menjaga kesehatan gigi, terutama di kalangan anak-anak,” keterangan dalam siaran pers Save the Children Indonesia yang diterima, Jumat, 13 September 2024.
“Di Save the Children, kami percaya bahwa kebiasaan sederhana seperti menyikat gigi dapat memiliki dampak besar pada kesehatan anak-anak kita,” kata Tata Sudrajat, Interim Chief of Advocacy, Campaign, Communication and Media – Save the Children Indonesia.
Dengan Program Healthier Smile, Save the Children Indonesia tidak hanya mengajarkan anak-anak cara menjaga gigi mereka, tetapi juga melibatkan orang tua dan guru dalam proses tersebut. “Ini bukan hanya tentang mencegah karies, tetapi tentang membangun rutinitas sehat yang akan membantu anak-anak tumbuh lebih sehat dan bahagia.”
Untuk mendukung usaha pemerintah dalam mewujudkan Indonesia bebas karies 2030, Save the Children melalui program Healthier Smile melanjutkan upayanya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perawatan kesehatan gigi dan mulut terutama pada anak-anak.
Ini merupakan rangkaian dari peringatan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional yang diperingati setiap 12 September. “Bersama-sama, kita bisa mencapai Indonesia bebas karies pada 2030 dan menjadikan kesehatan gigi sebagai prioritas bagi setiap keluarga,” jelas Tata.
Gigi yang sakit atau rusak dapat menyulitkan anak untuk mengunyah makanan dengan baik dan dapat mempengaruhi pencernaan dan penyerapan nutrisi. Sejak April 2022 hingga Maret 2023, Program Healthier Smile yang dijalankan di Luwu Utara dan Luwu Timur telah menjangkau 20,091 siswa, 475 orang tua, 1,151 guru dan 155 tenaga kesehatan.
Program yang bekerjasama dengan Yayasan Celosia Marennu Indonesia, dan didukung oleh Mars Wrigley Foundation bertujuan untuk memastikan anak-anak dapat bersekolah dengan sehat, mendapatkan akses ke fasilitas kesehatan yang inklusif dan ramah anak.
Serta mendorong praktik hidup bersih sehat, baik di rumah maupun di sekolah, termasuk di dalam kesehatan gigi dan mulut. Kegiatan utama program ini meliputi promosi kesehatan dasar di sekolah oleh guru-guru yang sudah dilatih, mengajarkan siswa untuk menyikat gigi dua kali sehari, mencuci tangan dengan sabun pada 7 waktu penting, serta mengonsumsi makanan sehat.
Save the Children berharap bahwa pelaksanaan Program Healthier Smile di Luwu Utara dan Luwu Timur dapat menjadi langkah awal dalam meningkatkan perhatian terhadap kesehatan gigi dan mulut di seluruh Indonesia.
“Dengan kolaborasi berkelanjutan, program ini diharapkan dapat menginspirasi inisiatif serupa di daerah lain dan membantu lebih banyak anak menjalani hidup sehat,” harap Tata Sudrajat menyudahi.