LAYAR.NEWS, MAKASSAR – Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sulawesi Selatan, Ashari Fakhsirie Radjamilo mengungkapkan stok minyak goreng di gudang distributor mulai normal.
Ashari mengatakan, khusus di gudang milik Mitra Jaya Abadi tersedia sekitar 30.000 liter minyak goreng kemasan.
“Saya langsung ketemu dengan Mitra Jaya Abadi, di sini kurang lebih sekitar 30.000 ribu liter minyak goreng,” ungkapnya, Rabu (2/2/2022).
Ashari mengatakan, sebelumnya suplai minyak goreng tertahan karena ada penghitungan rafaksi. Yaitu perhitungan selisih harga asli dan harga yang ditetapkan pemerintah. Selisih itu nantinya yang akan ditanggung oleh pemerintah.
Perhitungan selain harga tersebut diakui Ashari telah rampung dan telah dibayarkan. Sehingga suplai minyak goreng ke pihak distributor mulai normal.
“Nah, ini kan tidak gampang menghitung rafaksi, tapi sekarang sudah selesai. Mulai hari senin lalu mulai dinormalkan ini (suplai-red) distributor,” jelas Ashari.
Lanjut, Ashari juga mengatakan telah menghubungi pihak Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak ritel agar mengirimkan Purchase Order (PO) kepada pihak distributor.
“Saya sudah hubungi Aprindo agar menyampaikan ke teman-teman retail secepatnya mengirimkan PO. Untuk diambilkan stok di setiap distributor begitu,” kata Ashari.
Diketahui, stok minyak goreng kian menipis di Sulsel setelah adanya kebijakan satu harga Rp14.000 untuk semua merek. Karena terjadi panic buying di tengah masyarakat. Hal ini pun berakhir dengan kelangkaan minyak goreng di akhir Januari lalu.
Sebelumnya, Disdag Sulsel juga telah melakukan rapat bersama Disdag Kota Makassar, Pihak distributor, KPPU, dan Polda Sulsel terkait pengawasan ketersediaan minyak goreng.
Baca berikutnya: Disdag Sulsel Pantau Penyaluran Minyak Goreng, Ini Temuannya