Layar.news, Makassar – Sekretaris Partai NasDem Makassar, Ari Ashari Ilham menanggapi kritikan calon Wakil Wali kota Makassar, Abdul Rahman Bando (ARB).
Ia mengatakan, di masa kepemimpinan DP banyak penghargaan yang telah dicapai di akhir masa jabatannya.
Danny Pomanto berkomitmen jika terpilih kembali, akan melanjutkan program pembangunan yang tertunda.
“Yang jeleknya di Makassar itu kalau ada pemimpin dan ada penggantinya kemudian kita gengsi untuk melanjutkan. Sebenarnya, jika program itu baik dan untuk kepentingan bersama, dianggap layak dan bagus itu seharusnya dilanjutkan. Kenyataannya ketika Pak Danny berhenti programnya juga berhenti. Intinya, program diperiode pertama yang kita anggap bagus akan kita lanjutkan,” tegasnya.
Terkait dengan program persampahan TPA Bintang Lima yang tidak terealisasi, Ari mengatakan, kesalahan tidak bisa sepenuhnya ditimpakan ke Danny Pomanto sebagai Walikota kala itu.
“Kalau masalah sampah kita tidak bisa menyalahkan pak Danny saja karena beberapa wali kota sebelumnya pun tidak dapat menyelesaikan TPA ini. Jadi sebenarnya itu menjadi tugas kita bersama antara legislatif dan eksekutif bagaimana menuntaskan terkait TPA ini. Sepintar apapun wali kota kalau programnya tertahan di legislatif itu tidak akan bersinergi,” ucap Ari.
“Jadi kalau terkait TPA itu kerdil pikiran kita kalau mengatakan pak Danny gagal dalam menyelesaikan TPA ini,” sambung dia.
Ari yang juga Ketua Fraksi Nasdem itu menyatakan, dalam kontestasi politik saling adu gagasan dan mencerdaskan masyarakat harus dikedepankan.
Ia memandang, empat paslon yang maju Pilkada 2020 ini adalah putra-putri yang memiliki kemampuan memimpin Kota Makassar.
“Ayolah kita bersaing dengan ide dan gagasan. Tidak menjatuhkan kandidat yang lain. Karena kandidat panik adalah kandidat yang menyerang. Memang semua orang itu jika menginginkan suatu jabatan seperti mau menelanjangi yang lain,” tukasnya.