LAYAR.NEWS, Jakarta — Banjir terjadi di wilayah Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, pada Minggu, 25 Agustus pukul 03.30 WIT menyebabkan 16 warga di Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate dinyatakan meninggal dunia.
Berdasarkan laporan yang diterima BNPB per Senin, 26 Agustus pukul 16.00 WIT, dilaporkan jumlah korban meninggal dunia yang sebelumnya berjumlah 13 jiwa menjadi 16 jiwa dan tiga diantaranya masih dalam proses identifikasi.
“Warga yang mengalami luka-luka bertambah menjadi delapan yang sebelumnya dua serta tiga warga hilang masih dalam pencarian,” keterangan dalam siaran pers yang diterima dari Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Selasa, 27 Agustus 2024.
Penambahan kerugian materil yang tercatat, sebanyak 25 unit rumah dan satu unit rumah ibadah rusak berat akibat terjangan banjir. Kondisi terkini, cuaca di Kota Ternate terpantau hujan. Upaya percepatan pendataan kerugian materil dan non materil, pembersihan material banjir.
Evakuasi warga terdampak serta pencarian tiga warga yang masih dinyatakan hilang, terus diupayakan BPBD Kota Ternate bersama TNI, Polri, Basarnas, relawan dan masyarakat setempat.
BPBD Kota Ternate sudah mendirikan dua pos pengungsian yang terletak di SMK Negeri 4 Kota Ternate dan SD Negeri 66 Kota Ternate, sehingga bantuan dari berbagai pihak bisa langsung disalurkan ke warga terdampak.
BMKG memperkirakan bahwa potensi hujan dengan sedang hingga lebat masih mungkin terjadi di wilayah Provinsi Maluku Utara khususnya Kota ternate dan sekitarnya. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada akan banjir susulan yang bisa saja terjadi serta mengikuti arahan dari pihak yang berwenang.