LAYAR.NEWS – Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny K Lukito, menyampaikan bahwa Indonesia akan tetap memakai vaksin AstraZeneca.
Diketahui, vaksin AstraZeneca masih dibayangi isu pembekuan darah yang terjadi pada beberapa penerimanya. Bahkan, Denmark memutuskan untuk setop permanen penggunaan vaksin tersebut karena adanya kasus pembekuan darah.
Penggunaan vaksin asal Inggris tersebut masih dilanjutkan di Indonesia karena belum ada kasus terkait pembekuan darah yang ditemukan. Namun, Penny menekankan bahwa akan ada penambahan warning di bagian fact sheet vaksin tersebut.
“Kita tambahkan warning ya di dalam fact sheet, fact sheet itu adalah informasi kepada tenaga kesehatan yang menggunakan vaksin Astrazeneca itu berhati-hati untuk risiko yang dikaitkan dengan kejadian trombosis,” jelas Penny yang dikutip dari Detik.com, Sabtu(17/4/2021).
Penny mengatakaan kasus pembekuan darah tergolong jarang terjadi. Otoritas Pengawas Obat Eropa dan Organisasi Kesehatan Dunia juga tetap merekomendasikan penggunaan vaksin AstraZeneca.
Lebih lanjut, Penny mengatakan, sebagai bentuk kehati-hatian, tenaga kesehatan yang akan melakukan vaksinasi AstraZeneca melakukan proses skrining seketat mungkin. Terutama bagi mereka yang memiliki risiko mengalami pembekuan darah usai vaksinasi.
“Ditambahkan warning pada seleksi kejadian skrining yang akan disuntikan Astrazeneca yang ada kemungkinan risiko mempunyai trombosis, dan juga di dalam vaksinnya ada label yang mempunyai warning ada kemungkinan kejadian blood clot trombosis tersebut,” pungkas Penny.
Baca berikutnya: Nah Lo! China Akui Vaksin Corona Buatannya Kurang Efektif