Layar.news, Makassar – Belum lama ini, Pemerintah memastikan tak akan ada penerimaan CPNS untuk dua tahun ke depan.
Hal ini disampaikan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB), Tjahjo Kumolo.
Selama dua tahun ke depan penerimaan CPNS akan ditiadakan, kecuali untuk penerimaan sekolah kepolisian dan militer.
“Rekrutmen CPNS perlu kita data. Dua tahun ini enggak ada. Kecuali kedinasan yang memang sudah terprogram. (Misalnya) Akpol (Akademi Polisi), Akmil (Akademi Militer) yang lain tetap di 2021,” kata Tjahjo saat rapat dengan Komisi II DPR, di Jakarta, Senin (6/7) lalu.
Dengan adanya kebijakan itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulsel, Imran Jausi mengkhawatirkan pada sektor pendidikan.
Pasalnya pendidikan sangat dibutuhkan oleh generasi penerus dan guru di Sulsel banyak yang pensiun.
Imran Jausi berharap ada solusi dari pemerintah pusat terkait pengurangan tenaga kerja di sektor pendidikan dan kesehatan.
Menurutnya guru di Sulsel sudah banyak yang tua sehingga perlu ada solusi dari Pemerintah pusat mengatasi kekurangan guru.
“Harus ada solusi cerdas dari pemerintah pusat bagaiamna mengatasi kekurangan guru apakah mekanisme P3K itu bisa dibuka khusus untuk guru saja atau barangkali ditambah untuk tenaga honorer guru dengan biaya APBD atau APBN,” harapnya saat dikonfirmasi, Jumat (10/7)2020.
Mantan Kepala BPSDM Sulsel ini mengutarakan, tiap tahunnya di lingkup Pemprov terdapat 800 ASN yang pensiun.
Untuk menutupi kekosongan tersebut dibutuhkan dari penerimaan CPNS, PPPK atau pindahan dari daerah lain.
Selain meniadakan penerimaan CPNS selama 2 tahun ke depan, pemerintah juga mengundur pelaksanaan Seleksi Kompetensi Bidang CPNS Formasi Tahun 2019.
Imran mengaku pelaksanaan SKB CPNS Tahun 2019 akan kembali dibuka pada September atau Oktober 2020.
“Sudah ada signal dari Panselnas untuk mulai kita mempersiapkan. Jadi untuk mempersiapkan kelanjutannya, sementara kita diskusikan,” tutupnya.